Tiba di Rumah, Sembara Masih Trauma
Mendengar kabar Sembara sebentar lagi akan tiba di rumah, Asminadar yang mengenakan kerudung hitam pun langsung beranjak ke teras rumah.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA -- Sejak Minggu pagi (24/4/2016), Asminadar (58) tidak sabar menunggu kedatangan anaknya Sembara Oktafian (28).
PT Global Trans Energy International tempat Sembara bekerja dan Kementerian Luar Negeri Indonesia sebelumnya telah mengabarkan jika pria lajang yang berkerja sebagai second enginer di kapal tunda Henry tersebut akan tiba di Jakarta pada pukul 11.00 wib.
Sambil menunggu kedatangan anak ke empatnya tersebut, perempuan asal Padang Pariaman itu menggelar pengajian di ruang tamu rumah yang dihadiri tetangga dan keluarga dekat. Sambil berurai air mata, Asminadar terus membacakan ayat suci Alquran.
Mendengar kabar Sembara sebentar lagi akan tiba di rumah, Asminadar yang mengenakan kerudung hitam pun langsung beranjak ke teras rumah.
Ia lantas berdiri di samping jalan Lorong 100, Koja, Jakarta Utara menunggu anaknya tiba.
Sekitar pukul 15.50 wib, mobil Toyata avanza hitam berhenti di depan rumahnya. Begitu diketahui yang turun adalah Sembara, Asminadar langsung memeluknya.
Isak tangis mewarnai pertemuan antara Sembara dan ibunya tersebut. Setelah dipeluk, ia pun langsung membawa Sembara ke ruang tamu rumahnya.
"Alhamdullilah, setiap hari saya berdoa, semoga cepat sampai rumah, dan akhirnya sekarang sudah di rumah, alhamdullilah," ujar Asminadar sambil berurai air mata.
Masih Trauma
Begitu turun dari mobil Sembara tampak Sumringah dapat kembali ke rumahnya. Ia yang tiba mengenakan kaos hitam dan celana pendek bergaris langsung memeluk keluarga dekatmya yang telah menunggu di samping jalan depan rumahnya.
"Bara sudah di rumah ma," ujarnya begitu turun dari mobil.
Dibalik legamnya kulit akibat sengatan matahari sembara tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya. Senyum sumringahnya terlihat saat diwawancarai awak media. Ia mengatakan setelah peristiwa yang menimpamya, ia sangat rindu bertemu keluarga.
"Saya kangen sekali dengan keluarga. Senang bisa berkumpul lagi semuanya," ujarnya.
Menurutnya kejadian kemarin membuatnya trauma. Namun bukan berarti ia takut untuk kembali berlayar.