Posisi Sanusi Sebagai Kepala Keluarga Digantikan oleh Taufik
Ia pun memberikan masukan saja ke keluarganya untuk sabar dan ikhlas.
Editor: Eko Sutriyanto
![Posisi Sanusi Sebagai Kepala Keluarga Digantikan oleh Taufik](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/m-taufik-diperiksa-kpk_20160411_230334.jpg)
Laporan Wartawan Warta Kota Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAN - Ketua DPD Partai Gerindra, M Taufik, mengakui M Sanusi, adiknya dalam OTT KPK pada kasus Raperda Reklamasi, berdampak dengan keluarganya.
Posisi Sanusi sebagai kepala keluarga digantikan oleh Taufik.
"Keluarganya sampai saat ini baik-baik saja. Itu jalan hidup. Saya baru dua kali jenguk. Saya jadi yang menggantikan posisi Sanusi (sebagai Kepala Keluarga) saya kan kakaknya," katanya.
Ia pun memberikan masukan saja ke keluarganya untuk sabar dan ikhlas.
Menurut Taufik, dirinya juga kerap menasehati Sanusi, termasuk menghadapi masalahnya dengan ikhlas.
"Kondisi Sanusi saat ini sehat, alhamdulillah baik. Dia lebih sehat. Nggak berharap apa-apa, orang ini jalan hidup. Ya sudah mau diapain mesti ikhlas. Orang itu kalau kena kejadian harus ikhlas. Harus bersabar dan ikhlas," katanya.
Sementara, pada penyelidikannya dirinya sendiri, ia mengaku, ditanya masalah penyusunan raperda sama materi raperda. Mekanisme dan bagaimana proses pembahasannya, siapa aja.
"Untuk masalah pertemuan di rumah Aguan, tanya pak Ketua (Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi). Saya nggak ngapa-ngapain. Ya orang saya juga dikenalkan," katanya.
Taufik juga menyangkal bahwa pertemuan tersebut, tidak tahu membahas masalah fee. Yang ia ingat hanya saat makan.
"Nggak tahu ya saya nggak dengar itu. Saya kan baru pertama kali ke situ. Saya dikenalkan Ketua. Ketua kan bekas, karyawannya Aguan. Saya kira semua yang hadir dikenalkan. Nggak ngomong apa apa. Orang itu ramai banyak ramunya. Seinget saya hari Minggu. Saya cuma makan pempek, abis itu temen-temen mau ngerokok pindah ke ruang belakang. Abis itu Aguan masuk lagi ke dalem. Gitu aja," katanya.
Doa Bersama
Sementara itu, ribuan umat muslim akan menggelar Munajat Nasional 2016 pada 28 April, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) nanti.
Doa tersebut digelar salah satunya untuk mendoakan agar Jakarta bebas dari kasus korupsi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.