Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Posisi Sanusi Sebagai Kepala Keluarga Digantikan oleh Taufik

Ia pun memberikan masukan saja ke keluarganya untuk sabar dan ikhlas.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Posisi Sanusi Sebagai Kepala Keluarga Digantikan oleh Taufik
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik, keluar dari gedung KPK, Jakarta, usai diperiksa penyidik, Senin (11/4/2016). KPK memanggil Pimpinan dan Badan Legislasi DPRD DKI yakni Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi, Wakil Ketua DPRD Ferrial Sofyan, Wakil Ketua Baleg DPRD Merry Hotma dan anggota Baleg DPRD Mohamad Sangaji untuk diperiksa sebagai saksi kasus suap Raperda Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dengan tersangka anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Warta Kota Mohamad Yusuf

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAN - Ketua DPD Partai Gerindra, M Taufik, mengakui  M Sanusi, adiknya dalam OTT KPK  pada kasus Raperda Reklamasi, berdampak dengan keluarganya.

Posisi Sanusi sebagai kepala keluarga digantikan oleh Taufik.

"Keluarganya sampai saat ini baik-baik saja. Itu jalan hidup. Saya baru dua kali jenguk. Saya jadi yang menggantikan posisi Sanusi (sebagai Kepala Keluarga) saya kan kakaknya," katanya.

Ia pun memberikan masukan saja ke keluarganya untuk sabar dan ikhlas.

Menurut Taufik, dirinya juga kerap menasehati Sanusi, termasuk  menghadapi masalahnya dengan ikhlas.

"Kondisi Sanusi saat ini sehat, alhamdulillah baik. Dia lebih sehat. Nggak berharap apa-apa, orang ini jalan hidup. Ya sudah mau diapain mesti ikhlas. Orang itu kalau kena kejadian harus ikhlas. Harus bersabar dan ikhlas," katanya.

Berita Rekomendasi

Sementara, pada penyelidikannya dirinya sendiri, ia mengaku, ditanya masalah penyusunan raperda sama materi raperda. Mekanisme dan bagaimana proses pembahasannya, siapa aja.

"Untuk masalah pertemuan di rumah Aguan, tanya pak Ketua (Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi). Saya nggak ngapa-ngapain. Ya orang saya juga dikenalkan," katanya.

Taufik juga menyangkal bahwa pertemuan tersebut, tidak tahu membahas masalah fee. Yang ia ingat hanya saat makan.

"Nggak tahu ya saya nggak dengar itu. Saya kan baru pertama kali ke situ. Saya dikenalkan Ketua. Ketua kan bekas, karyawannya Aguan. Saya kira semua yang hadir dikenalkan. Nggak ngomong apa apa. Orang itu ramai banyak ramunya. Seinget saya hari Minggu. Saya cuma makan pempek, abis itu temen-temen mau ngerokok pindah ke ruang belakang. Abis itu Aguan masuk lagi ke dalem. Gitu aja," katanya.

Doa Bersama

Sementara itu, ribuan umat muslim akan menggelar Munajat Nasional 2016 pada 28 April, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) nanti.

Doa tersebut digelar salah satunya untuk mendoakan agar Jakarta bebas dari kasus korupsi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas