Tidak Jadi Masuk Taman Margasatwa Ragunan, Wanita Emas Ajak Jajan Batagor
Di sela waktunya menunggu izin dan hujan yang tak kunjung lekas, Hasna memesan batagor tak jauh dari loket karcis.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Niat Bakal Calon Gubernur DKI Hasnaeni Moein (Wanita Emas) yang ingin melihat satwa dan menikmati fasilitas yang disediakan di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/4/2016) kandas seketika karena hujan deras dan tak mendapat ijin setempat.
Di sela waktunya menunggu izin dan hujan yang tak kunjung lekas, Hasna memesan batagor tak jauh dari loket karcis.
"Ayo, bu, gratis makan batagor. Tadinya rencana mau gratisin juga untuk masuk 100 orang bagi yang punya KTP DKI Jakarta. Kalau nanti saya jadi gubernur, Senin-Kamis gratis. Jumat, Sabtu, Minggu bayar dengan harga yang sama," ujarnya pada Tribunnews.com di depan warga sambil menawarkan jajanan.
Tujuan awal Hasnaeni datang ke Kebun Binatang Ragunan, untuk melihat fasilitas yang ada dan kondisi satwa di Ragunan.
Menurutnya, merawat kebun binatang Ragunan tidak terlalu mahal.
"Kalau kurang apa, nanti kita akan siapkan anggaran untuk merawat kebun ini. Saya kira tidak terlalu mahal merawat hewan-hewan di sini juga tidak terlalu mahal," tuturnya.
Ia juga menjelaskan kedatangannya ke Ragunan untuk melihat-lihat agar tahu kondisi satwa dan fasilitas di dalamnya.
"Agenda hari ini pengen main ke Ragunan. Mau tahu seperti apa di dalam karena saya ke sini waktu anak saya masih kecil sekitar 8 tahun yang lalu," ujarnya.
"Fasilitasnya gimana, kurang apa, lebih apa. Ketika saya jadi gubernur saya sudah tahu apa yang harus saya lakukan. Saya sudah mempunyai konsep, saya harus siap untuk bertindak bagi masyarakat. Ini kan hiburan bagi masyarakat," tambahnya.
Namun, semua agenda dan tujuan mulianya tak dapat terlaksana kala petugas keamanan melarangnya untuk masuk dengan peliputan bersama awak media. Hal ini menyebabkan petugas menyuruh Wanita Emas untuk berdiri di pinggir pintu masuk.
"Saya kan mau masuk, saya merasa terganggu. Saya belum jadi pejabat negara, saya mau masuk, berdiri di situ ga boleh, di sana ga boleh. Sebagai warga negara masa ga boleh," tandasnya saat
Menurutnya hal yang dilakukan petugas berlebihan.
"Agak berlebihan seolah-olah kita seperti melakukan kampanye. Tadinya pengen senang-senang dan lihat hewan yang ada, cuma itu saja sebagai warga Republik Indonesia," pungkasnya.