Bentrokan di Luar Batang karena Beredar Surat Peringatan Pembongkaran Palsu
Dia membantah bila ada SP 1 yang beredar di hunian warga Luar Batang.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Luar Batang marah rumahnya akan ditertibkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tapi ternyata surat peringatan yang beredar di hunian warga Luar Batang palsu.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menyatakan Pemerintah Kota Jakarta Utara belum melayangkan surat peringatan pertama.
Dia membantah bila ada SP 1 yang beredar di hunian warga Luar Batang.
"Ada surat beredar. SP 1, tembusan Gubernur, Wali Kota, Satpol PP, saya bilang itu palsu," ujar Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/5/2016).
Saefullah datang menyambangi Masjid Luar Batang pada Senin (2/5/2016) malam.
Sesaat setelah pulang ada gerakan masyarakat.
"Saya tidak di apa-apain, cuma ada kalimat gusur-gusur katanya. Makin malam, makin banyak orang," kata dia.
Menurutnya pemicu marahnya warga karena ada SP 1 yang beredar.
Hingga bentrokan sempat terjadi.
Menyebabkan seorang Satpol PP terluka, dan Lurah Penjaringan Suranta terkena amukan warga.
Bentrokan terjadi antara petugas dan warga di salah satu kawasan yang direvitalisasi, yakni Luar Batang.
Upi Yunita (39) yang merupakan warga Pasar Ikan dan masih bertahan tinggal di lokasi perevitalisasian itu menuturkan, peristiwa terjadi saat Camat Penjaringan Abdul Khalit, Sekretaris Camat Penjaringan Mohammad Andri dan rombongan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) datang ke Luar Batang untuk berdialog.
"Mereka mendatangi Kawasan Luar Batang untuk berdialog bersama perwakilan warga terkait kelanjutan program revitalisasi kawasan Luar Batang. Warga tak terima bahkan enggan direlokasi. Maka bentrokan pun terjadi. Mereka (Lurah, Camat dan Sekcam) jadi korban pengeroyokan," ujarnya.