Budaya Masyarakat yang Represif Terhadap Tubuh Perempuan Penyebab Perkosaan
Budaya yang represif di masyarakat terhadap perempuan masih sangat kuat.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seknas Perempuan Mahardika, Mutiara Ika Pratiwi, mengatakan maraknya perkosaan terhadap perempuan, khususnya anak, karena pandangan masyarakat yang keliru memandang perempuan.
Menurut Ika, masyarakat masih berpandangan bahwa tubuh perempuan adalah sumber kejahatan.
"Budaya yang represif di masyarakat terhadap perempuan masih sangat kuat. Misalnya peraturan perundang-undangan atau peraturan daerah yang diskriminasi perempuan," kata Ika saat diskusi bertajuk 'Tragedi Yn, Wajah Kita' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (7/5/2016).
Dalam survei yang mereka lakukan, Ika bahkan mendapati lingkungan akademis juga berperilaku yang sama.
Kata Ika, untuk mencegah kasus perkosaan di kampus, dilakukan inspeksi mendadak bagi perempuan yang masih berada di lingkungan kampus di atas jam tujuh malam, disuruh pulang.
"Ini adalah semacam contoh kecil bagaimana budaya represi tubuh perempuan sangat kuat. Jadi sumbernya adalah budaya yang masih kuat di masyarakat yang represi terhadap tubuh perempuan, budaya yang melihat perempuan adalah objek seksual," kata Ika.