Ahok Naik Pitam Dituding Terima Dana Rp 392 Miliar dari Agung Podomoro Land
"Kamu lihat judulnya ya, ini jahat banget loh. 'Daftar kontribusi tambahan (bukan CSR)', tapi sialan! Yang telah diterima Gubernur Basuki Tjahaya Purn
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengklarifikasi soal beredarnya data yang menuding, bahwa dirinya menerima uang sebesar Rp 392 miliar dari PT Agung Podomoro Land.
Data itu berjudul "Daftar Kontribusi Tambahan (Bukan CSR) yang telah diterima Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dari Agung Podomoro Land".
Ahok menjelaskan data yang tersebar tidak benar.
Termasuk data yang menyebut dirinnya menerima dana sebesar Rp 6 miliar dari Podomoro untuk penertiban Kalijodo, sebagai bentuk barter atas reklamasi.
"Aku tidak pernah tahu duit yang Rp 6 miliar ini apa," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2016) malam.
Ahok kesal dengan beredarnya data fiktif tersebut.
Menurutnya, ada niatan penggiringan opini kepada masyarakat bahwa dirinya menerima uang sebesar Rp 392 miliar dari Podomoro.
Ahok yang mengenakan kemeja hitam bergambar burung sambil menunjukan tangannya berkata akan menggugat dan mencari siapa penyebar data yang dianggap memfitnah dirinya.
"Kamu lihat judulnya ya, ini jahat banget loh. 'Daftar kontribusi tambahan (bukan CSR)', tapi sialan! Yang telah diterima Gubernur Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dari Agung Podomoro Land," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Ahok meminta awak media untuk mengklarifikasi beredarnya data tersebut.
Bahkan dia tidak segan untuk melaporkan ke polisi untuk mencari oknum penyebar data, hingga siapa yang memberitakan.
"Aku mau lapor polisi ini. Ini fitnah gua loh. Dapat dari mana. Aku ingin tahu kertas aslinya dimana," ucap Ahok dengan nada tinggi dan menunjuk data yang tersebar.
Ahok menuding penyebar data adalah oknum yang ingin menjatuhkan dirinya sebagai gubernur.