Pembunuh Eno Hampir Dua Tahun Pernah Hidup di Pesantren
belum sampai dua tahun, RAl memilih kembali ke rumahnya karena merasa tidak betah tinggal di pesantren.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Entah apa yang ada di benak RAl sampai tega menghabisi nyawa Eno Parihah (19) dengan cara yang keji.
Padahal, pria yang masih duduk di bangku SMP tersebut mendapatkan pendidikan yang baik dari orangtuanya.
Ia pun dikenal sebagai anak rumahan dan sempat diikirim orangtunya ke pondok pesantren di Banten.
Tetapi belum sampai dua tahun, RAl memilih kembali ke rumahnya karena merasa tidak betah tinggal di pesantren.
"Bilangnya engga betah dan melanjutkan sekolahnya di SMP di sini," kata Marwan (38), paman Ral kepada Tribunnews, Rabu (8/5/2016).
Meski tidak tamat pesantren, RAl dalam kesehariannya rajin beribadah.
Bahkan sesekali ia juga sering pergi ke Mesjid yang tidak jauh dari rumahnya.
"saya tahu sekali dia rajin solat, saya sering lihat, makanya saya kaget dengan kejadian ini," ucapnya.
Seperti diketahui, Eno ditemukan tewas mengenaskan di mess tempat kerjanya, PT Polyta Global Mandiri di Jalan Gudang 8, Kosambi, Dadap, Banten, Jumat (13/5/2016).
Belakangan diketahui pelakunya tiga orang, satu diantaranya RAl.