Ahok Bikin Internal PDI-P Pecah?
Beberapa politisi PDI-P mengisyaratkan akan mendukung Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sejumlah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) silang pendapat soal orang yang layak mereka usung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Setidaknya, itulah yang mencuat di media massa dalam beberapa hari terakhir.
Beberapa politisi PDI-P mengisyaratkan akan mendukung Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun yang lain menyatakan penolakan mereka terhadap Ahok. Mereka yang menyatakan dukungannya terhadap Ahok adalah dua legislator PDI-P di DPR RI, yaitu Arya Bima dan Charles Honoris.
Menurut Arya, PDI-P masih membuka pintu yang lebar bagi Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Syaratnya, Ahok diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
"Enggak usah jadi kader, tetapi PDI-P yang calonkan, kami yang usung," kata Arya saat dihubungi, Senin (6/6/2016).
Sementara Charles mengatakan, jika nantinya Ahok berkeyakinan maju melalui jalur partai, PDI-P akan menjadi salah satu partai yang mengusungnya. Ia bahkan berujar di partainya tidak ada kader yang kontra terhadap Ahok.
"Stok calon dari internal pastinya ada, tetapi langkah paling rasional ya tetap mengusung petahana, yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Tingkat kepuasan publik mereka masih tertinggi, 82,8 persen," kata Charles di Kompleks Parlemen, Selasa.
Sikap yang ditunjukan Arya dan Charles mendapat sambutan yang kurang hangat dari pengurus di tingkat DPD DKI Jakarta. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH justru menyindir keduan Charles dan Arya.
"Kawan-kawan struktural itu jelas garis komandonya. Dua orang ini di grup juga ditertawai sama teman-teman," ujar Bambang.
Bambang mengatakan, DPD PDI-P sebagai struktur yang bertugas melakukan penjaringan cagub DKI Jakarta sudah tegas akan mengusung calon yang melalui jalur partai politik. Berdasarkan komunikasi dengan partai-partai lainnya, kata Bambang, PDI-P tidak mengusung petahana dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Dua orang ini di grup ditertawai dan dianggap orang yang gatel gitu ya, ingin bicara, enggak punya panggung, terus ngomong seenaknya sendiri tanpa koordinasi," kata Bambang.
Meski terjadi silang pendapat antar sesama koleganya, Ketua DPP Bidang Organisasi PDI-P, Djarot Saiful Hidayat, mengklaim partainya masih solid.
"Enggak ada perpecahan. Perbedaan pendapat itukan biasa. Wajar dong," kata Djarot usai menghadiri acara buka puasa di Menteng Atas, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa malam.
Ia mengatakan sampai saat ini belum ada keputusan yang diambil partainya. Ia menyebut ucapan-ucapan yang saat ini dilontarkan oleh para rekan separtainya tentang Pilkada 2017 hanya pendapat pribadi.
"Suara orang per orang ya silahkan saja. Bolehkan suara orang per orang," ujar Djarot.