Sangat Tertekan, Bocah Tersangka Pembunuh Eno Sempat Mau Bunuh Diri
Kondisi RA di kantor polisi selama masa penyidikan pun, menurut Nahjudin, sangat memprihatinkan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Nahjudin, ayah RA (16), remaja pembunuh Enno Farihah (19) mengungkapkan bahwa selama diperiksa polisi, anaknya dalam keadaan sangat tertekan.
Kondisi RA di kantor polisi selama masa penyidikan pun, menurut Nahjudin, sangat memprihatinkan.
"Anak saya stres parah. Dia nggak melakukan, tapi dipaksa ngaku. Akhirnya dapat tekanan berat, makin stres, " kata Nahjudin.
Menurut Nahjudin, ia pernah menemui RA dalam keadaan wajah babak belur.
Saking depresinya, kata Nahjudin, anaknya pernah mau bunuh diri karena sudah tidak tahan lagi.
"Muka anak saya bengep di kantor polisi. Dia cerita ke saya kalau polisi nggak memperlakukan dia layaknya orang. Kasihan," kata Nahjudin.
Nahjudin pun mengaku, ia sama sekali tidak mengenal pembunuh-pembunuh Enno yang lain, yakni Rahmat Arifin (24) dan Imam Hapriadi (24).
Nahjudin juga tidak mengenal Dimas, pria yang belakangan disebut-sebut ikut terlibat pembunuhan Enno. "Saya nggak ada yang kenal. Anak saya juga nggak kenal," katanya. (Banu Adikara)