Soal Reklamasi, Politisi PKB: Ahok Sama Saja Mau Bilang Menteri Susi Bodoh
Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan mengkritik pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan mengkritik pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ahok melontarkan kata 'bodoh dan brengsek' di depan warga terdampak reklamasi dalam pembukaan Sosialisasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Menurut Daniel, ucapan Ahok yang menganggap naiknya permukaan air laut diakibatkan daya tarik bulan serta tak terkait proyek reklamasi Teluk Jakarta berlawanan dengan pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiatuti.
"Ahok sama saja mau bilang Menteri KKP bodoh dan salah karena Menteri KKP jelas-jelas menolak reklamasi karena akan menimbulkan air laut naik dan membuat banjir bila tidak dibuat penampungan penyeimbang," kata Daniel melalui pesan singkat, Minggu (12/5/2016).
Selain membantah kajian Menteri KKP, Daniel menilai ucapan tersebut menyinggung para nelayan.
"Iya, kalau nyinggung nelayan pasti, padahal itu hak nelayan untuk milih dan bersikap, mereka dilindungi UU kok. Pernyataannya itu kan jelas membantah (Susi)," tuturnya.
Wasekjen PKB itupun menyarankan agar tim KLHS tetap fokus mengkaji persoalan reklamasi dan tak perlu mendengarkan celotehan Ahok.
"Biar tim KLHS berjalan sesuai aturan dan UU, tanpa pedulikan komen-komen Ahok yang belum tentu paling benar juga," imbuhnya.
Ia mengakui pernyataan Ahok yang kontroversial menjadi salah satu ganjalan partai politik untuk mendukung di Pilkada DKI Jakarta. "Itu yang menjadi salah satu ganjelan terbesar, kita lihat saja nanti finalnya," katanya.
Sebelumnya, Ahok mengatakan kenaika muka air sehingga terjadi banjir rob di kawasan utara Jakarta karena aktivitas bulan. Dia menuturkan peristiwa naiknya arus pasang air laut dan membanjiri pesisir, juga terjadi di beberapa kawasan lain di Indonesia.
Selain itu, Ahok menyebut para peserta konsultasi publik bebas berpendapat. Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu memberi penegasan agar peserta memberikan solusi.
"Bapak boleh sampaikan apa saja, tapi satu hal yang saya minta kalau anda sebut ini bukan hitam, bapak harus jelaskan kenapa dia disebut oranye. Tapi kalau bapak bilang ini bukan hitam, saya tanya apa, anda bilang tidak tahu. Buat saya itu bren***k," kata Ahok dengan nada tinggi.