Soal Gedung Roboh, Tetangga Keluhkan Pembongkaran yang Dilakukan Diam-diam
Memberikan sedikit keterangan perihal pembongkaran gedung yang sempat tersangkut kasus sengketa lahan tersebut
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang petugas keamanan SPBU yang terletak di sisi kiri belakang bekas rumah duka Heaven, Jalan Gedong Panjang, Jakarta Utara yang roboh pada Sabtu (18/6/2016), memberikan sedikit keterangan perihal pembongkaran gedung yang sempat tersangkut kasus sengketa lahan tersebut.
"Kira-kira sudah dua bulan lalu pembongkarannya, tapi baik tukang atau mandornya gak ada omongan. Orang kalau mau bongkar bilang dulu ke tetangga kanan kiri. Ini gak ada. Jadi debunya kemana-mana kita sempat komplen juga," ujar Muhammad Darwi, satpam SPBU yang berada di dekat lokasi rubuhnya gedung saat kejadian, Minggu (19/6/2016).
Ia mengatakan walau tidak melihat langsung robohnya gedung tersebut, namun sempat ada puing-puing yang berjatuhan di belakang SPBU tempat ia bekerja.
"Saya gak lihat langsung robohnya gimana, tahu-tahu suaranya keras sekali dan ada yang jatuh ke sini (tempat ia berjaga). Itu masih ada batu-batunya," tuturnya sambil menunjukkan beberapa puing di belakang sebuah meja.
Ia mengaku sempat mengenal korban yang tewas di lokasi akibat tertimpa puing bangunan.
"Nana itu saya tahu. Jenazahnya kalau gak salah bakal dibawa ke kampungnya di Purwokerto," ujar Darwi.
Menurutnya, saat kejadian bangunan tersebut roboh, sang mandor tak ada di lokasi.
"Tiba-tiba ada bunyi reruntuhan dan mas Eko sebagai mandornya ga ada di tempat. Tukang-tukangnya saya sering lihat gak safety juga cara kerjanya," ujarnya.