RS Elisabeth Bekasi Janji Tanggung Jawab Korban Vaksin Palsu
"Semalam orangtua sudah ke sini untuk bertanya langsung ke manajemen," katanya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Rumah Sakit Elisabeth di Jalan Raya Narogong KM 2, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, akan bertanggung jawab soal adanya vaksin palsu di tempat itu.
Hal ini menyusul rilis yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, bahwa RS setempat merupakan salah satu layanan kesehatan yang terindikasi menggunakan vaksin palsu.
"Sebagaimana informasi yang saya dapatkan dari manajemen, kami akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap peredaran vaksin palsu di rumah sakit ini," ujar Winan, petugas Layanan Konsumen RS Elisabeth mewakili manajemen saat ditemui, Jumat (15/7/2016) pagi.
Meski demikian, Winan tidak bisa merinci jenis tanggung jawab dari rumah sakit tersebut terhadap pasien yang pernah menggunakan vaksin palsu di sana. Sebab pihak manajemen sedang berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menentukan langkah selanjutnya.
Secara bersamaan pihaknya juga masih mendata pasien yang pernah melakukan vaksinasi dalam rentang waktu November 2015 dan Juni 2016. Namun, ujar dia, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan vaksinasi ulang terhadap para pasien yang terindikasi menggunakan vaksin palsu. Winan menambahkan, sebetulnya dia juga tidak bisa berkomentar terlalu banyak karena yang berwenang adalah pihak manajemen rumah sakit.
Winan juga membenarkan, pasokan obat di sana dari distributor CV Azka Medical sejak November 2015 hingga Juni 2016. Adapun distributor ini disebut oleh Kementerian Kesehatan adalah pemasok vaksin palsu di sejumlah rumah sakit, klinik dan bidan di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan DKI Jakarta.
Hingga Jumat (15/7) sekitar pukul 08.30, sudah ada sedikitnya 25 pasien yang didata menggunakan vaksin palsu selama rentang waktu tersebut. Meski begitu, suasana lobi dan kantor di RS tersebut tidak dipenuhi para orangtua yang datang untuk menuntut kejelasan.
"Semalam orangtua sudah ke sini untuk bertanya langsung ke manajemen," katanya.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri