Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atlet Panahan Nasional Diperas di Dalam Taksi, Alat Panah dan Barang Berharga Raib

Dia baru saja tiba dari Klaten, Jawa Tengah untuk bersekolah di sekolah atlet Ragunan, Jakarta Selatan.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Atlet Panahan Nasional Diperas di Dalam Taksi, Alat Panah dan Barang Berharga Raib
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Faaiz Alwan (16), atlet panahan nasional, menjadi korban pencurian di depan pintu selatan keluar Stasiun Kereta Api Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Senin (18/7/2016) sekitar pukul 04.10 WIB.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Tahan Marpaung, mengatakan Muhammad Faaiz Alwan menjadi korban pencurian saat sedang naik di dalam Taksi. 

Dia baru saja tiba dari Klaten, Jawa Tengah untuk bersekolah di sekolah atlet Ragunan, Jakarta Selatan.

"Para pelaku lima orang memaksa masuk bersama-sama korban yang
sedang memesan taksi, kemudian memaksa atau mengancam sopir taksi, Ahmad Amin untuk menjalankan mobil," ujar Tahan, Selasa (26/7/2016).

Dia menjelaskan, para pelaku yang mengaku sebagai anggota Polri melakukan penggeledahan dan berpura-pura mendapatkan narkoba kemudian melakukan pemerasan agar kasus tidak dilanjutkan.

Selanjutnya, para pelaku Ahmad Firdaus alias Bontot, Jacobus Sianturi alias Lae, Edi Gunawan alias Jawa, dan Heru (DPO) mengapit korban.

Berita Rekomendasi

"Pelaku Jacobus dan Ahmad secara bergantian menuduh korban membawa narkoba sambil mengancam dengan menggunakan alat setrum listrik supaya korban menyerahkan dompet serta barang yang dimilikinya," kata dia.

Korban menyerahkan uang Rp. 52.000,-, satu unit HP Evercoss warna hitam, satu unit HP merk Nokia type 1600 serta para pelaku mengambil uang dalam rek BNI korban melalui ATM.

Para pelaku juga mengambil 1 set alat olahraga (DPB) panahan berupa busur, tempat busur dan panah yang bernilai Rp 40.000.000 (empat puluh juta rupiah).

"Kami masih mencari satu set panahan," kata dia.

Setelah dilakukan penyelidikan, aparat kepolisian menangkap Ahmad Firdaus alias Bontot, Jacobus Sianturi alias Lae, Edi Gunawan alias Jawa di wilayah Jakarta Pusat, pada Senin (25/7/2016). Sementara itu, Heru masih dalam pencarian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas