Pungli Miliaran di Makam Tipuan
Terbongkarnya praktik curang jual beli makam di DKI Jakarta membuat publik tercengang.Jumlahnya fantasti dan nilainya miliaran rupiah.
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terbongkarnya praktik curang jual beli makam di DKI Jakarta membuat publik tercengang.
Permainan kotor para oknum ini justru terjadi di tempat peristirahatan terakhir manusia.
Jumlahnya fantastis, bila ditotal bisa menghasilkan uang hingga miliaran rupiah per tahun.
Padahal biaya retribusi resmi tertinggi untuk satu makam hanya Rp 100.000 yang dibayarkan setiap tiga tahun.
Hingga kini Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta sudah menemukan 376 makam yang diduga fiktif.
Makam-makam fiktif tersebut tersebar di tujuh TPU, yakni TPU Tegal Alur, Menteng Pulo, Kawi-kawi, Karet Bivak, Karet Pasar Baru, Pondok Ranggon, dan Kampung Kandang.
Bahkan di salah satu TPU, yakni TPU Tegal Alur yang masuk di Kecamatan Kamal, Jakarta Barat, terdapat lebih dari 160 makam palsu.
Jika satu makam dijual oknum PNS nakal bersama dengan perawat makam, 2 hingga 6 juta, plus perawatan ratusan ribu rupiah/tahun. Maka hasil pungutan liar (pungli) dari 1 TPU saja bisa mencapai lebih dari Rp 1 Miliar.
Aiman Witjaksono menelusuri langsung, mencari makam fiktif di salah satu TPU di Jakarta. Seperti apa ciri makam fiktif tersebut? Dan apa modus canggih yang digunakan para penjual makam fiktif ini?
Simak program AIMAN bersama Jurnalis KompasTV, Aiman Witjaksono, dalam episode NISAN DI MAKAM TIPUAN. Senin (1/8), pukul 22.00 WIB di KompasTV. (Dwi Puspita Sari / KompasTV)