Pihak Wali Kota Jakarta Pusat Belum Tahu Ada Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Siswi Magang
"Kabar itu belum saya terima, tapi kalau memang terbukti benar, kami akan serahkan seluruh proses hukumnya kepada Kepolisian."
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar mengenai adanya tindak pidana pelecehan seksual yang dilakukan tiga oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) terhadap seorang siswi yang tengah menjalani tugas magang di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat belum diketahui pihak Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat.
Hal tersebut disampaikan Kasudin Komunikasi Informatika dan Hubungan Masyarakat (Kominfomas), Tatik Mulyani.
Dirinya menyampaikan bila laporan atas kasus yang menimpa korban, M (17) siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sedang magang itu belum diterima pihaknya.
Namun, lanjutnya, apabila kasus tersebut terbukti benar, dirinya akan berkoordinasi dengan Bagian Umum dan Protokol Kantor Wali Kota Jakarta Pusat.
Selain itu, pihaknya akan memfasilitasi pihak Kepolisian apabila dibutuhkan dalam proses penyelidikan.
"Kabar itu belum saya terima, tapi kalau memang terbukti benar, kami akan serahkan seluruh proses hukumnya kepada Kepolisian."
"Bagian Umum dan Protokol juga akan dilibatkan untuk mencari tahu kenapa kasus itu terjadi di lingkungan kantor Wali Kota," jelasnya kepada Warta Kota, Jumat (5/8/2016).
Seperti diketahui sebelumnya, M (17) seorang siswi SMK asal Jakarta Pusat yang tengah menjalani tugas magang di Kantor Walikota Jakarta Pusat menjadi korban pencabulan tiga orang pria yang diduga sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016) siang.
Laporan kasus pelecehan seksual tersebut dilaporkan M bersama kedua orangtuanya kepada pihak Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016) malam.
Dalam laporan tersebut, M mengaku telah diperkosa tiga orang pria yang berstatus PNS di Kantor Walikota Jakarta Pusat.
M juga mengaku dibekap dan dipaksa masuk ke dalam ruangan di satu gedung Kantor Wali kota Jakarta Pusat untuk memuaskan nafsu tiga orang pelakunya yang diketahui berinisial H, Y, dan A.
Korban yang tidak berdaya itu akhirnya tidak sadarkan diri dan menemukan dirinya sudah telanjang seorang diri.
Penulis: Dwi Rizki