Pendukung Bentangkan Spanduk Budi Waseso Calon Gubernur DKI
Knerja Buwas sejak menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terbilang moncer.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
![Pendukung Bentangkan Spanduk Budi Waseso Calon Gubernur DKI](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/buwas_20160807_175918.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belasan warga yang menyatakan dirinya sebagai Jaringan Budi Waseso (JBW) memberikan dukungan kepada Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso untuk maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta.
Dukungan sederhana ditunjukkan dengan membentangkan spanduk bergambar jenderal polisi bintang tiga tersebut di lapangan bulutangkis warga RW 05 Kelurahan Rawa Bunga. Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur, Minggu (7/8/2016).
Koordinator JBW, Agus Harta mengatakan, pihaknya mendukung Buwas sapaan akrab Budi Waseso lantaran sepak terjangnya belum memiliki kecacatan hukum dan sosok pemimpin yang santun.
"Katakanlah pengabdian dia selama di kepolisian, yang pertama itu tidak memiliki kecatatan hukum, Pak Budi Waseso ini terbilang orang yang bersih. Tegas jujur, sopan dan santun. Nah, alasan itulah yang menjadi landasan berfikir kami untuk membuat jaringan Budi Waseso untuk memimpin DKI Jakarta di 2017 nanti," kata Agus kepada wartawan.
Menurut Agus, kinerja Buwas sejak menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terbilang moncer.
Dari ukuran kinerja, warga menilai Buwas layak diusung untuk menggantikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Kita melihat dari track record ya, seorang Budi Waseso, beliau memiliki kegigihan dan semangat dalam membangun bangsa ini. Ini pure kawan-kawan aktivis, organisasi-organisasi kepemudaan dan masyarakat memiliki inisiatif membuat jaringan Budi Waseso," katanya.
Dirinya menilai gerakan ini dilakukan karena sebagian warga Jakarta sudah tak lagi mau di pimpin oleh Ahok.
Pasalnya, kebijakan yang dikeluarkan Ahok banyak merugikan masyarakat.
"Kondisi DKI Jakarta hari ini ada letupan arogansi yang mencemaskan warga, penggusuran selalu menjadi ketakutan warga sementara pembangunan sumber daya manusia diletakkan di halaman belakang," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.