Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun waduk sebagai solusi mengatasi banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Penyempitan lebar Kali Krukut disebabkab banyaknya bangunan yang berdiri di sekitarnya.

Tapi, bangunan-bangunan tersebut telah memiliki sertifikat hak milik.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaha Purnama (Ahok) mengatakan Pemprov DKI sudah lama ingin membeli lahan untuk mengatasi banjir.

Bangunan-bangunan tersebut ingin dibongkar, sehingga normalisasi Kali Krukut bisa berjalan.

"Sudah dua tahun atau tiga tahun yang lalu, kita mau beli," kata Ahok di Balai kota, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2016).

Lanjut diam ada orang yang ini ingin membangun apartemen di Kemang seluas dua hektar.

"Peruntukannya apa? Bisnis komersial. Itu pun saya dengan Pak Jokowi langsung mencoret, tidak boleh, eh marah-marah dia," ujarnya.

Ahok bercerita, saat musim kemarau, Kali Krukut memang surut.

Kondisi ini lah yang dimanfaatkan pengusaha untuk membuat sertifikat di lahan tersebut.

Dia pun mengingatkan bahwa Kemang akan banjir jika bantaran kali dibangun.

"Sekarang Kemang sudah minta ampun, hotel segala macem, itu peruntukan tidak boleh dari dulu. Anda baca kajian tahun 60-an," ujar Ahok.

Pemilik sertifikat, lanjut Ahok, tidak akan menjual lahan tersebut jika tidak sesuai harga pasar.

Pemilik lahan ingin menjual, asal dengan harga di atas nilai jual obyek pajak.

Ahok berharap pengusaha dapat menjual lahan tersebut sesuai dengan harga pasar.

Hal tersebut dikatakan Ahok lantaran solusi agar Kemang bebas banjir adalah dengan membuat waduk di kawasan tersebut.

"Makanya saya bilang pengusaha mesti ada tenggang rasa juga. Kita sudah mau beli tanah anda dengan harga pasar, ya jual dong ke kami supaya kita bisa bikin waduk," katanya.