Ini Modus Pelaku yang Ingin Merekrut Gadis Muda Untuk Diperdagangkan
Mereka biasanya mendekati gadis-gadis muda yang sering nongkrong atau berkenalan melalui media sosial.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Bidang Sumber Daya Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Indonesia Henny Rusmiati mengungkapkan ciri-ciri perilaku orang yang sering merekrut gadis-gadis muda untuk diperdagangkan atau trafficking.
Mereka biasanya mendekati gadis-gadis muda yang sering nongkrong atau berkenalan melalui media sosial.
Orang ini akan lebih memilih korban yang berasal dari keluarga broken home, karena akan mudah dipengaruhi.
Setelah kenal mereka akan memperhatikan gaya hidup dan kecenderungan untuk hidup pragmatis dan menggampangkan semuanya untuk mendapatkan kemewahan, misalnya punya HP bermerek.
Sehingga mereka diiming-iming pekerjaan juga uang yang menggiurkan.
"Anak-anak yang jadi korban ini senang gaya hidup pragmatis. Ingin cepet akan segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan mereka tampil," kata Henny di Kelurahan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Ketiga korban yang saling mengenal karena tinggalnya berdekatan di kawasan Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan.
Berdasarkan informasi yang diberikan, kronologi kejadian bermula dari korban P mengajak kedua korban lainnya (D dan SZ) untuk ikut pergi bekerja di suatu tempat.
Ketiganya pergi menuju Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, untuk menemui I diberangkatkan ke Pasaman, Sumatera Barat, Kamis .
"Kita upayakan dikenakan undang-undang perdagangan orang supaya lebih lama tapi undang-undang perlindungan anak,"(Alija Berlian Fani)