Komentari Keluhan Warga Rawajati, Ahok: Kalau Jadi Pak Ogah Terus Ya Susah
Basuki mencontohkan salah seorang korban penggusuran di kawasan Kalijodo.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta warga korban penggusuran Rawajati untuk tidak mengeluh.
Basuki mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta sudah memberikan unit rusunawa Marunda sebagai tempat relokasi serta fasilitas pendukung lainnya untuk warga Rawajati korban penggusuran.
"Kalau kamu tinggal di rusun, naik bus tidak bayar, dikasih dokter, dikasih perawat, dikasih bidan, anak Anda dapat KJP (Kartu Jakarta Pintar), operasi pasar jual beras murah semua di rusun, anakmu dikasih bus sekolah, KTP diurusin. Jadi mau apalagi?" kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Selain itu, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta juga akan memberi tempat usaha bagi korban penggusuran yang mau membuka usaha.
Basuki mencontohkan salah seorang korban penggusuran di kawasan Kalijodo.
Mantan preman Kalijodo tersebut kini menetap di rusunawa Marunda dan menghasilkan uang dari kegiatan bercocok tanamnya.
"Itu dulunya kepala keamanan Kalijodo, sekarang jadi berhasil berkat nanam tanaman. Semua tergantung kamu rajin atau malas. Kalau mau jadi Pak Ogah terus di Jakarta ya susah," kata Basuki.
Di sisi lain, dia menyebut tiap harinya hampir satu juta orang yang bekerja dari Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi ke Jakarta dengan menggunakan KRL.
Basuki mengatakan mereka tak pernah mengeluh meski harus menempuh jarak jauh dari rumah ke tempat kerja.
"Kalian (wartawan) sering kan tugas di sini, di Balai Kota, jauh dong (dari rumah). Kita pasang rumah sini, mau tidak? Bikin kamar disekat-sekat saja," kata Basuki.(Kurnia Sari Aziza)