Mirna Tewas Bukan Karena Sianida?
Dia duduk di kursi barisan depan bersama kerabatnya.Imelda memperhatikan anaknya yang duduk di kursi pesakitan.
Editor: Hendra Gunawan
Beng Beng Ong juga mengatakan zat sianida yang masuk ke mulut butuh waktu sekitar 30 menit untuk bereaksi. Sehingga, dia tak berani menyimpulkan kejang-kejang yang dialami Wayan Mirna Salihin karena sianida.
Seperti diketahui, di rekaman CCTV Kafe Olivier Grand Indonesia, Rabu (6/1) silam Mirna terlihat kejang-kejang tak sampai lima menit setelah minum es Kopi Vietnam."Mesti ada pemeriksaan kalau kolaps dalam waktu lima menit saya tidak bisa simpulkan kena sianida," ujar Beng Beng Ong.
Dia mempertimbangkan ada penyebab lain sehingga Mirna kejang-kejang. Penyebab lain itu dapat berupa penyakit yang diderita anak Edi Darmawan Salihin tersebut.
"Saya akan mempertimbangkan penyebab lain, termasuk penyakit yang ada di tubuh secara alami," kata dia.
Menurut dia, pada umumnya efek sianida relatif lebih lambat apabila masuk lewat mulut. Ini tergantung dosis, apabila dosis lebih banyak yang masuk, maka akan lebih cepat bereaksi.
Efek sianida, justru relatif lebih cepat jika terhirup. Sebab, sianida akan langsung menuju paru-paru, apalagi, dosis tinggi.
"Dalam kasus ini mengacu pada dosis sianida. Biasanya diikuti munculnya efek klinis dalam waktu 30 menit. Akan menyebabkan kematian cukup cepat," kata Ahli dari Universitas Queensland di Australia itu.
Beng Beng Ong juga menyayangkan ciri-ciri seseorang keracunan sianida tidak dijelaskan di berita acara pemeriksaan (BAP) kasus kematian Wayan Mirna Salihin.Dia menjelaskan, seseorang keracunan sianida akan mengalami perubahan warna kulit.
Selain itu, sianida memiliki sifat korosif. Oleh karena itu, seseorang terpapar racun mengalami pengikisan di lambung.
"Warna kulit menjadi merah terang dan kalau kami lihat lapisan lambung dalam mikroskop, akan tampak ciri-ciri tertentu yang disebut vakuolasi sel basal," kata Beng.
Di kesempatan itu, dia menunjukkan slide show gambar ciri-ciri pengikisan di lambung. Gambar itu berasal dari jurnal tentang sianida yang pernah ditulis.
Menurut dia, di kasus keracunan sianida, beberapa dari sel itu akan kehilangan pewarnaan. Ini dikenal dengan istilah vakuolasi sel basal.
"Anda bisa lihat sel di sini, ada sel berwarna abu-abu, ini yang disebut pewarnaan. Tetapi sel di sini yang ditunjukkan dengan laser, sel itu tidak ada pewarnaan," kata dia.
Gambar itu merupakan ciri khas pengikisan lambung yang diakibatkan keracunan sianida. Namun, dia menyayangkan, ciri-ciri itu tak diuraikan dari hasil pemeriksaan lambung Mirna.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.