Amatir, Perampok Pondok Indah Pijat dan Minta Maaf Cium Kaki Korban Setelah Terdesak
"Akhirnya pelaku cooling down dan bisa diajak dialog oleh korban. Awalnya pelaku bisa kuasai situasi tapi malah kalah penguasaan dari korban,"
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komplotan perampok di rumah mantan vice presiden Exon Mobile, Asep Sulaiman dianggap amatiran dan sebagai pemain baru.
Sebelumnya perampokan terjadi di sebuah rumah di jalan Bukit Hijau IX, nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9/2016).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, menilai para pelaku amatir karena pelaku yang awalnya menguasai korban malah mengurungkan niatnya.
Pelaku malah luluh hingga bisa diajak salat berjamaah oleh korban.
hal tersebut dipengaruhi banyak faktor mulai dari kecepatan respon masyarakat dan anggota Polisi yang langsung datang ke lokasi.
"Akhirnya pelaku cooling down dan bisa diajak dialog oleh korban. Awalnya pelaku bisa kuasai situasi tapi malah kalah penguasaan dari korban," ujar Awi, Kamis (9/9/2016) di Polda Metro Jaya.
Hal tersebut diamini Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan.
Menurut Hendy, adanya kerumunan massa membuat psikologis pelaku tertekan.
"Analisa kami psikologi pelaku tertekan karena kerumunan massa. Ditambah lagi korban bisa kuasai pelaku mulai diajak dialog sampai salat berjamaah sambil menunggu kedatangan polisi," ungkapnya.
Awi melanjutkan saat berdialog dengan korban dan istri kedua pelaku yakni AJS dan S juga sempat dinasihati pelaku.
Keduanya tunduk lalu membuka sebo.
Selanjutnya kedua pelaku mencium kaki korban dan istri sambil meminta maaf, dan korban pura-pura memaafkan.
Berlanjut Pukul 10.00 WIB pembantu korban lari dan pelaku malah memijit kaki korban beserta istri.
Pukul 11.00 WIB pelaku dan korban makan serta salat bersama.
Baru pukul 14.30 WIB polisi datang menyelamatkan korban lalu menangkap pelaku.
"Kenapa kami bilang pelaku amatiran karena kalau dalam keadaan terdesak kan dia bisa menembakkan senjatanya karena dia bawa senjata api. Ini malah senjata disembunyikan di tumpukan baju di lemari," katanya.