Warga Perumahan Tamansari Lippo Cikarang Menuntut Fasos dan Fasum
Permintaan yang dimaksud, adalah menyediakan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) yang selama ini belum diserahkan ke warga.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Puluhan warga Tamansari - Kintamani Lembah Hijau Lippo Cikarang Kabupaten Bekasi Jawa Barat melakukan aksi, meminta kepada pihak pengembang perumahan PT Lippo Cikarang Tbk, Sabtu (17/9/2016).
Permintaan yang dimaksud, adalah menyediakan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) yang selama ini belum diserahkan ke warga.
Dalam aksi itu juga dilakukan pemasangan spanduk bertuliskan tuntutan kepada pihak pengembang perumahan. Dalam hal ini PT Lippo Cikarang Tbk.
Dijelaskan, warga mengeluhkan selama ini pihak Lippo tidak pernah memikirkan hak dari warga muslim untuk mendapatkan lahan fasos/fasum.
Khususnya untuk sarana tempat ibadah umat Muslim yang populasinya semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Ketua Badan Pengurus Masjid (BPM) At Taufiq Andi Muhammad Sadli dalam rilisnya yang diterima tribunnews.com menjelaskan, warga selama ini menggunakan rumah tinggal untuk beribadah sholat 5 waktu dan kegiatan pengajian.
"Rumah tinggal awalnya itu cuma satu rumah. Berkat perjuangan jamaah yang selama ini tidak ada tempat ibadah maka kita perluas rumah tempat tinggal itu seiring dengan meningkatnya jamaah," jelasnya.
"Setiap subuh pak, itu awalnya cuma 20 orang, sekarang sekitar 200 sampai 300 orang. Penuh itu," ujar Andi lagi.
Andi menambahkan, warga muslim di lingkungannya sangat menghargai umat non Muslim agar tidak terganggu dengan kegiatan ibadah umat muslim.
Sehingga para warga sepakat untuk mendesak Lippo menyerahkan fasos/fasum untuk dibangun masjid yang permanen.
"Untuk kenyamanan ya, khususnya untuk warga non muslim yang kita juga menghargai. Kita menghargai, sehingga kita semua sama-sama semua warga sepakat untuk meminta fasos/fasum," jelasnya.
"Untuk khusus, rumah ibadah umat muslim. Sehingga kita melakukan aksi ini melalui pemasangan spanduk. Muda-mudahan Allah Subahana Wata’ala restui dan berikan hidayah," tambahnya.
Dikatakan lebih dari 10 tahun lamanya, warga mencobamelakukan upaya mediasi dengan pihak Lippo. Termasuk dengan pihak pemerintah Kabupaten Bekasi, namun hingga kini belum ada titik temu.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid Yani M. Subki menambahkan, pihak Lippo menolak permohan warga untuk mendapatkan fasos/fasum.
Sementara pihak pemerintah kabupaten Bekasi lanjut Yani, tidak menanggapi secara positif masalah ini.
"Pihak pengembang Lippo telah menolak permohonan kami. Kami juga sudah memohon bantuan dari pihak pemerintah kabupaten Bekasi dan DPRD kabupaten Bekasi, tapi tidak ada perhatian menyangkut penyelesaian permasalahan ini," tuturnya.
Yani menegaskan, warga akan terus berjuang menuntut apa yang sudah menjadi hak warga pemukiman perumahan.
Warga tambah Yani siap mengeruduk kantor Lippo dan kantor pemerintah kabupaten Bekasi dengan melakukan aksi massa besar-besaran sampai tuntutan sarana fasos/fasum dipenuhi pihak Lippo Cikarang.
Aksi pemasangan spanduk berukuran 3x6 meter dipasang di Jalan Melati 15 dan Bundaran dekat pos pintu masuk perumahan Tamansari - Kintamani Lembah Hijau Lippo Cikarang.
Dijelaskan dalam rilis yang disampaikan, aksi berlangsung damai dengan penjagaan ketat dari satuan pengamanan perumahan Lippo Cikarang.
Hingga berita ini diturunkan, tribunnews.com belum mendapat penjelasan dari pihak PT Lippo Cikarang Tbk.