Gerindra dan PKS Galang Konsolisi Solidkan Koalisi Kekeluargaan
"Tidak ada pembicaraan tentang nama. Kita hanya memikirkan bagaimana cara untuk menjaga kesolidan koalisi kekeluargaan"
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah berupaya menjaga agar koalisi kekeluargaan yang terdiri dari tujuh partai tetap solid.
Kedua partai tersebut diketahui melakukan pertemuan tadi malam, Senin (19/9/2016) yang diungkapkan oleh bakal calon gubernur dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno.
Pertemuan tersebut melibatkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al-Jufri.
Sandi menjelaskan pertemuan semalam tidak untuk membicarakan siapa nama yang akan diusung untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Tidak ada pembicaraan tentang nama. Kita hanya memikirkan bagaimana cara untuk menjaga kesolidan koalisi kekeluargaan," jelas Sandiaga Uno saat ditemui di Posko Sandi Uno, Jalan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2016) siang.
Sandiaga menjelaskan satu cara untuk memperkuat koalisi kekeluargaan dengan mengajak semua pimpinan tujuh partai koalisi kekeluargaan duduk bersama menentukan pasangan calon yang akan diusung.
"Kami melihat rakyat Jakarta hanya ingin ada dua pasangan calon dalam Pilgub 2017. Koalisi kekeluargaan harus mengakomodir keinginan rakyat tersebut," ungkap Sandiaga.
Seperti diketahui, koalisi kekeluargaan mulai terganggu dengan kehadiran koalisi poros alternatif yang diprakarsai Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional.
Hal itu terjadi karena PKB tidak merestui Sandiaga bersanding dengan kader PKS Mardani Ali Sera.
PKB telah menyiapkan Saefullah sebagai calon wakil gubernur pendamping Sandiaga Uno.