Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pada Ahok dari 'Mati-matian' Menyerang Berubah Jadi Sayang, Ini Alasan Adian Napitupulu

Politisi PDI-P, Adian Napitupulu, mengatakan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat merupakan sepasang calon yang sudah teruji.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Pada Ahok dari 'Mati-matian' Menyerang Berubah Jadi Sayang, Ini Alasan Adian Napitupulu
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Dewan Pembina organisasi Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Adian Napitupulu bersama anggota Pospera lainnya menggelar jumpa pers terkait keterangan para mantan teman ahok, di Jakarta, Sabtu (25/6/2016). Adian membantah bahwa Pospera yang mendalangi pengakuan relawan mantan ahok tentang dugaan kecurangan pada pengumpulan KTP untuk Ahok. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang berubah sikapnya saat ini.

Masih ingat dengan Adian Napitupulu yang 'mati-matian' menyerang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat memutuskan maju melalui jalur independen?

Setelah Ahok maju melalui jalur partai dan kini malah menggunakan kendaraan PDIP yang notabene nerupakan partai naungan Adian Napitupulu, semua berubah.

Politisi PDI-P, Adian Napitupulu, mengatakan,  dan Djarot Saiful Hidayat merupakan sepasang calon yang sudah teruji memimpin DKI Jakarta.

"Yang sekarang sudah teruji, sebenarnya Ahok-Djarot. Yang lain masih janji. Saya melihat Ahok-Djarot pilihan yang paling tepat untuk dipilih Jakarta," ujar Adian.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah diskusi bertajuk "Seteru Panas Pilkada DKI, Siapa Kuat?" di Kawasan SCBD, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (29/9/2016).

Ketua Dewan Pembina Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) itu menuturkan, Ahok dan Djarot bisa saling melengkapi saat memimpin Jakarta.

BERITA REKOMENDASI

"Ahok kadang agresif, diimbangi Mas Djarot," kata dia.

Adian menyinggung salah satu bukti kerja yang dilakukan Ahok dan Djarot, yakni penggusuran. Dia membandingkan masa Orde Baru dengan kepemimpinan Ahok-Djarot.

Saat Orde Baru, penggusuran dilakukan tanpa memberikan tempat tinggal untuk warga yang digusur.

Sementara itu, pada masa kepemimpinan Ahok, warga dipindahkan ke rumah susun dengan harga sewa yang murah.

Adian menuturkan, memilih Ahok-Djarot pada Pilkada DKI 2017 nanti merupakan cara untuk memenangkan demokrasi.


"Memenangkan Ahok-Djarot adalah memenangkan demokrasi," ucap Adian.

Saat disinggung mengenai sikapnya yang banyak mengkritik Ahok sebelum diusung PDI-P, Adian mengatakan, hal tersebut dilakukannya agar Ahok maju melalui partai politik, bukan jalur perseorangan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas