Ahok: Buat Apa Gaji Rp 5 Juta Tetapi Biaya Hidup Mahal?
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkomentar tentang julukan "gubernur upah murah" yang diberikan para buruh kepadanya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkomentar tentang julukan "gubernur upah murah" yang diberikan para buruh kepadanya.
Dia mengatakan, upah di Jakarta yang lebih rendah dari Bekasi bukan berarti kesejahteraan warga Bekasi lebih tinggi dari Jakarta.
"Sekarang saya tanya, UMP kami lebih murah dibandingkan sama Bekasi, kehidupan orang Bekasi sama kami lebih baik mana?" ujar pria yang dikenal dengan nama Ahok ini di Ciputra, Jakarta Selatan, Jumat (30/9/2016).
Ahok menambahkan, Pemprov DKI Jakarta justru menolong warga Bekasi dengan subsidi bus murah.
"Kalau kita mau jujur nih, malah kami menolong Bekasi dengan subsidi bus murah Rp 3.500," ujar dia.
Namun, Ahok tidak menjelaskan subsidi bus murah yang dimaksudnya itu.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang memiliki bus transjakarta yang beroperasi hingga Kota Bekasi.
Bus itu diperuntukan bagi warga Bekasi yang bekerka di kawasan Jakarta. Menurut Ahok, hal yang terpenting bukan seberapa besar gaji yang diterima buruh.
Ia mengatakan, gaji besar akan percuma apabila biaya hidup buruh mahal.
Oleh karena itu, kata Ahok, Pemprov DKI lebih suka menekan biaya hidup warga Jakarta, baik dalam hal transportasi, pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
"Jadi buat apa gaji Rp 5 juta tetapi biaya hidupnya mahal? Lebih baik gaji Rp 3,5 juta tetapi biaya hidupnya cuma Rp 2,5 juta," ujar Ahok.
Penulis : Jessi Carina