DKI Jakarta Lebih Inginkan Ketenteraman Dibandingkan Pembangunan
Ridwan mengaku heran terhadap petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, mengatakan masyarakat DKI Jakarta hingga kini lebih membutuhkan ketentraman, kedamaian dibandingkan pembangunan.
Menurut Ridwan, DKI Jakarta selama dua tahun belakangan ini dibuat gaduh oleh gubernur dan masyarakat jauh dari ketentraman dan kedamaian.
Ridwan mengistilahkannya Jakarta kini ibarat nenek-nenek yang kehilangan sisir.
"Soal pembangunan nomor dua. Kita ingin mendidik didik anak cucu dengan enak. Kembalikan kedamaian kepada kami, kembalikan hak sejarah kami, jangan hancurkan tanah sejarah kami," kata Ridwan saat diskusi bertajuk 'Adu Strategi di Tanah Betawi, Jakarta, Sabtu (1/10/2016).
Hak sejarah yang dimaksud Ridwan adalah banyaknya situs atau tempat bersejarah yang hancur akibat digusur.
Dia mencontohkan Pasar Ikan dan perobohan masjid di kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Ridwan mengaku heran terhadap petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama.
Pasalnya, kata dia, Basuki atau Ahok selalu menciptakan permasalahan dan suka menebarkan ancaman kepada saja yang menentang.
Ridwan mengingatkan sejak zaman kerajaan Betawi hingga sejumlah pemimpin di Jakarta sebelumnya tetap membangun namun tidak berisik.
Kami nggak tahan mendengar mulut saban hari teriak-teriak. Mulut garang ancam sana, ancam sini. Kami bosan. Ini negara hukum bukan negara mulut, tidak bisa negara diatur mulut tapi diatur hukum," kata Ridwan.