Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menguak Praktik dan Pembunuhan oleh Dukun Palsu di Depok yang Terinspirasi Kasus Jessica

Anton menghabisi nyawa dua pengikutnya, Shendy Eko Budianto (27), dan Ahmad Sanusi (20), dengan alasan ingin menguasai harta mereka.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menguak Praktik dan Pembunuhan oleh Dukun Palsu di Depok yang Terinspirasi Kasus Jessica
Capture Youtube
Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok, Jawa Barat, menggelar olah tempat kejadian perkara kasus pembunuhan dua pria yang dilakukan dukun palsu di Depok, Jawa Barat, olah TKP dilakukan untuk mencari bukti baru saat pelaku menghabisi nyawa korban. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Polisi masih mengusut kasus pembunuhan sekaligus penipuan yang dilakukan oleh dukun palsu di Depok, Anton Herdianto (32).

Akun dan grup Facebook Anton nantinya akan digunakan untuk memberitahu perbuatan Anton selama ini.

"Korbannya tertipu jual beli benda-benda keramat," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho, Kamis (6/10/2016).

Selama setahun terakhir, bermodalkan grup Facebook, Anton membuat sebuah padepokan yang diberi nama Satrio Aji Danurwenda. Anton mengaku selama ini hanya menjual barang-barang klenik, dan tidak melakukan praktik perdukunan.

Namun pada Sabtu (1/10/2016), Anton menghabisi nyawa dua pengikutnya, Shendy Eko Budianto (27), dan Ahmad Sanusi (20), dengan alasan ingin menguasai harta mereka.

Pembunuhan Shendy dan Sanusi bermula dari perkenalan mereka dengan Anton beberapa bulan silam.

Saat itu, Anton mengaku bisa menarik emas batangan apabila kedua lelaki itu mau menyerahkan mahar dan melakukan serangkaian ritual.

BERITA REKOMENDASI

Mahar yang diminta adalah mobil Avanza B 2963 TFT milik Shendy yang biasa dikemudikan Sanusi untuk taksi online. Anton tak kehabisan akal ketika kedua pria itu menolak memberikan mobilnya.

Pada Jumat malam (30/9/2016) itu, Anton mengajak keduanya untuk melakukan ritual di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok.

"Diajak ngopi dulu, yang ternyata isinya racun," kata Teguh.

Anton mampir ke warung untuk membeli dan membungkus kopi yang akan diminumnya di lapangan kosong itu.

Kopi tersebut telah ditaburi racun potasium sianida yang biasa digunakan Anton untuk menangkap ikan.


Shendy dan Sanusi saat itu diketahui tewas kejang-kejang dalam beberapa menit setelah meminum kopi beracun. Hasil otopsi menunjukkan lambung dan pankreas keduanya rusak.

Anton kemudian membuang mayat mereka di dua selokan berbeda di Limo, Depok. Setelah menguasai mobil milik Shendy, Anton berangkat ke Lampung untuk menjualnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas