Penyerang Polisi di Tangerang Habiskan Masa Kecil di Asrama Polisi
Suasana pagi nan sejuk, Kamis (20/10/2016) di Kawasan Pendidikan, Cikokol, Tangerang berubah menjadi mencekam.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Suasana pagi nan sejuk, Kamis (20/10/2016) di Kawasan Pendidikan, Cikokol, Tangerang berubah menjadi mencekam.
Seorang pemuda berusia 22 tahun menempel stiker berlambang ISIS dan menyerang secara membabi buta anggota Polrestro Tangerang di sekitar pos polisi.
Pemuda yang menebar teror tersebut bernama Sultan Aziansyah.
Pelaku berpenampilan kalem dan memiliki postur badan yang tinggi serta gagah.
Ia terbilang nekat saat menusuk ketiga anggota polisi menggunakan sebilah golok.
Bahkan dirinya juga membawa benda yang diduga bahan peledak.
Sultan lahir di Jakarta pada 16 November 2016.
Sedari kecil ia tinggal di lingkungan Asrama Polri, Jalan KS Tubun, RT 03 / RW 04 Karawaci, Tangerang.
Ayahnya bernama Abdu Bin Nawawi (57) sedangkan ibunya bernama Rokibah (53).
Mereka berasal dari Palembang yang menjadi wiraswasta di Tangerang.
Pasangan ini memiliki empat anak laki-laki.
Mereka diantaranya Puadi, Abid, Ihsan, dan Sultan Aziansyah.
Keluarga ini sempat bermukim di perumahan Asrama Polri lantaran anak kedua dan ketiganya menjadi anggota polisi.
Sejak Sultan duduk dibangku SMP, keluarganya pindah ke daerah RT 04 / RW 02 No. 71 Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
Istri dari Ketua RT 03 / RW 04 Asrama Polri, Karawaci, Dian menyebut Sultan semenjak kecil merupakan anak yang lucu dan menggemaskan.
Sutan kecil patuh terhadap orangtua dan pintar.