Demo Besar-besaran 4 November Protes Ahok, Ini Imbauan Ketua PBNU
Said juga menegaskan, bahwa NU tidak ada kaitan dengan urusan politik. Khususnya politik di Jakarta.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua umum PBNU Said Agil Siroj, menginstrusikan kepada seluruh jajaran NU agar tidak terlibat dengan rencana aksi unjuk rasa dari berbagai elemen organisasi masyarakat Islam.
Ini menyusul rencana sejumlah Ormas Islam akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016 mendatang.
Adapun isu yang diangkat dalam aksi unjuk rasa itu adalah terkait ucapan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal Surat Almaidah yang menjadi pro kontra di kalangan masyarakat.
"Saya gak tahu (demo FPI), tanya polisi. Yang pasti Warga NU tidak boleh demo," kata Said saat menghadiri upacara Hari Santri Nasional di Monas, Sabtu (22/10/2016) pagi.
Baca: Ini 5 Rekomendasi MUI Terkait Ucapan Ahok Mengenai Al Maidah 51
Baca: Bareskrim Sebut Saksi Benarkan Ahok Bicara Surat Al Maidah di Kepulauan Seribu Seperti dalam Video
Said juga menegaskan, bahwa NU tidak ada kaitan dengan urusan politik. Khususnya politik di Jakarta.
"Itu urusan partai," tegasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian hingga kini terus melakukan pendekatan persuasif terkait rencana demo massa FPI yang mengkritik Ahok.
"Kita update terus, pendekatan ke tokoh-tokoh untuk menjaga keamanan bersama," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono saat dikonfirmasi.
Soal kekuatan pengamanan, Awi belum bisa memastikan. Sebab pihaknya masih melakukan pemetaan situasi dan kondisi di lapangan.
"Nanti kita akan update jika sudah pasti," tandasnya
Seperti yang diberitakan, Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta (GSJ) rencananya akan menggelar aksi besar-besaran pada Jumat, 4 November 2016.
Kedua aksi itu untuk mendesak Polri mengusut kasus penistaan Al Quran dan ulama yang diucapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Penulis: Faizal Rapsanjani