Rumah Wagub Djarot Diserbu Tikus Setelah Canangkan Gerakan Berantas Tikus
"Rumah saya yang tidak melihara tikus, begitu saya ngomong seperti itu, semuanya ke luar loh. Tanya anak saya," ujar Djarot
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kediaman Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ternyata banyak tikus. Terutama setelah diumumkan adanya program Gerakan Basmi Tikus.
Djarot bercerita, di rumahnya banyak tikus. Dia mengaku bingung, tikus-tikus langsung menyerbu rumahnya, begitu Gerakan Basmi Tikus dilontarkan ke publik.
"Rumah saya yang tidak melihara tikus, begitu saya ngomong seperti itu, semuanya ke luar loh. Tanya anak saya," ujar Djarot di Cipinang Cempedak, Cawang Baru, Jakarta Timur, Minggu (23/10/2016).
Djarot yang memelihara kucing, langsung melepas kucingnya agar tikus ditangkap. Yang terjadi, hewan peliharaannya itu, malah tak merespon banyaknya tikus di kediamannya.
"Kucing ta' lepasin, eh malah tidur," kata Djarot.
Gerakan Basmi Tikus akan dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rencananya, pada pekan depan akan dimulai. DKI menyiapkan anggaran sebesar Rp 80 juta untuk memenuhi janji membayar tikus hasil tangkapan warga Rp 20 ribu per ekor.
"Minggu depan dicanangkan. Kita tengah rumuskan mekanismenya," ucap Djarot.
Djarot menjelaskan, periode program Gerakan Basmi Tikus akan selesai begitu tikus-tikus sudah tidak banyak berkeliaran di Jakarta.
"Kalau tikus sudah habis, ya sudah. Waktu ronda, tikus itu ke luarnya malam, siang bobo, malam tangkap," tutup Djarot.
Binatang yang identik dengan lingkungan kotor dan penyakit itu, ditakuti akan menularkan virus Leptospirosis melalui air kencing tikus, kemudian masuk ke dalam genangan air. Apalagi, beberapa bulan ke depan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi hujan akan turun terus menerus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.