Ditikam Sultan, Kompol Effendi Mulai BIsa Bicara
Kapolsek Tangerang, Kompol Effendy Tubagus, yang menjadi korban penusukan Sultan Aziansyah (22), sudah bisa berkomunikasi.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM,TANGERANG--Kapolsek Tangerang, Kompol Effendi, yang menjadi korban penusukan Sultan Aziansyah (22), sudah bisa berkomunikasi.
“Keadaanya sudah membaik. Sudah siuman dan bisa diajak bicara,” ujar Kapolrestro Tangerang, Kombes Irman Sugema, Minggu (23/10/2016).
Meski begitu, kata Irman, Effendi masih mendapat perawatan intensif di ruang ICU RS Siloam, Karawaci, Tangerang. “Walau pun sudah bisa bicara, kondisinya belum stabil,” ucapnya.
Menurut Irman, kondisi kesehatan Kapolsek Tangerang ini masih harus dipantau. “Kami masih mengikuti perkembangan kondisinya. Keluarganya juga selalu menjaga dan datang ke rumah sakit,” katanya.
Selain Effendi, ada dua korban yang juga korban penusukkan pelaku yakni Iptu Bambang dan Bripka Sukardi.
“Kalau Pak Bambang sudah dipindah ke rawat inap, keadaanya mulai sehat. Sedangkan Sukardi sudah pulang dari rumah sakit, sudah bertugas kembali seperti biasanya,” ucap Irman.
Seperti diberitakan Warta Kota sebelumnya, Sultan Aziansyah, simpatisan ISIS, menyerang tiga anggota polisi secara brutal.
Dia menikamnya menggunakan badik serta melempar bahan peledak di Cikokol, Tangerang, Kamis (20/10).
Insiden penyerangan aparat yang terjadi di Tangerang membuat wilayah lain meningkatkan keamanan. Seperti di Bogor, Jawa Barat, keamanannya diperketat.
Kabag Operasi Polresta Bogor Kota, Kompol Prasetyo Purbo di Bogor, mengatakan, anggota kepolisian yang bertugas di lapangan diminta tidak bertugas seorang diri. Menurutnya, saat bertugas minimal dua orang dan menggunakan buddy system atau pelindung tubuh.
Selain pengamanan diri sendiri, aparat keamanan juga meningkatkan pengamanan di Mako Polresta Bogor Kota agar lebih selektif kepada tamu. “Lakukan pengecekan identitas dan menahan KTP di penjagaan, ditukar dengan kartu tamu, serta mengecek tas atau barang bawaan tamu,” katanya, akhir pekan lalu.
Dia juga mengimbau, memberlakukan sistem buka tutup dengan portal atau sistem lainnya di mako masing-masing. (dik/Antara)