Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luka Kian Parah, Korban Ledakan PHD Pindah Rumah Sakit

Sementara Warni, berlindung dari pecahan batu berdiameter 50 cm yang mengarah padanya dibalik pondasi rumah.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Luka Kian Parah, Korban Ledakan PHD Pindah Rumah Sakit
Warta Kota/Cahyo Nurdin
Ledakan besar memporakporandakan Restoran Pizza Hut Delivery (PHD) di Jalan Raya Hankam, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (23/10/2016). Kejadian tersebut menyebabkan sejumlah bangunan di sekitar lokasi kejadian turut hancur, sementara penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Warta Kota/Cahyo Nurdin 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Sukma Wijaya (54) korban yang terkena puing ledakan gerai Pizza Hut Delivery (PHD) kini dibawa ke Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur pada Senin (24/10) siang.

Sukma dibawa ke rumah sakit, karena lengan kirinya makin terasa nyeri.

"Lengan kiri saya sakit banget, ini nggak bisa digerakkan. Khawatir kenapa-kenapa," kata Sukma saat ditemui di rumahnya Jalan Raya Hankam RT 04/05, Pondokmelati, Kota Bekasi, Senin (24/10/2016).

Sukma merupakan satu dari sekian korban yang terkena puing bangunan PHD yang meledak di sekitar lokasi. Saat terjadi ledakan pada Minggu (23/10) pagi, Sukma dan istrinya Warni (49) berada di teras rumah. Sukma sedang duduk santai di kursi, sedangkan Warni mengepel lantai.

Tak disangka, gerai PHD yang persis ada di depan rumahnya itu meledak. Akibatnya, puing bangunan PHD berhamburan ke daerah sekitar yang berjarak 40-50 meter. Wajah, lengan kiri dan betis kanannya terkena hempasan puing.

Sementara Warni, berlindung dari pecahan batu berdiameter 50 cm yang mengarah padanya dibalik pondasi rumah.

Sukma mengatakan, di rumah sakit nanti ia ingin diperiksa lebih dalam tentang penyakitnya itu. Bahkan dia berencana di-rontgen menggunakan sinar X.

BERITA REKOMENDASI

"Saya takut lengan kiri patah akibat terkena puing bangunan," ujar Sukma.

Di rumah sakit, nanti Sukma mengeluarkan biaya pengobatan sendiri. Namun dia tidak bisa memperkirakan biaya pengobatannya itu. Dia pun berharap, agar pihak PHD bertanggung jawab dengan luka yang dialaminya.

"Informasi yang didapat nanti biaya pengobatannya di-reimburse (diganti) orang PHD," ungkap Sukma.

Sementara, Warni mengaku masih mencium aroma gas di sekitar lokasi. Bahkan sebelum kejadian, Warni sempat mendengar bunyi tabung gas bocor seperti ular berdesis.

"Saya juga sempat mencium aroma gas. Baru banget mendengar bunyi gas bocor tahu-tahu gerai PHD meledak," ungkap Warni. (Fitriandi Al Fajri)


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas