Kapolda dan Pangdam Jaya Antisipasi Provokasi di Media Sosial Jelang Pilgub Jakarta
Menjelang berlangsungnya Pilkada DKI Jakarta 2017 potensi kerusuhan dikhawatirkan dapat terjadi di kota Metropolitan
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan, mengidentifikasi ada upaya provokasi melalui media sosial dari oknum untuk mengacaukan keamanan dan ketertiban masyarakat di ibukota.
Menjelang berlangsungnya Pilkada DKI Jakarta 2017 potensi kerusuhan dikhawatirkan dapat terjadi di kota Metropolitan itu.
Sehingga diperlukan sinergitas antara Polda Metro Jaya dan Komando Daerah Militer Jaya.
"Kami melakukan patroli cyber dengan pihak Kodam. Kami sudah menganalisa dan menyimpan didata sehingga nanti apabila terjadi apa-apa sudah mengerucut pada kelompok tertentu yang melakukan itu," ujar Iriawan, kepada wartawan, Markas Kodam Jaya, Rabu (26/10/2016).
Di media sosial, kata dia, beredar tulisan seolah-olah oknum membenturkan antara TNI dan Polri. Selain itu tulisan mengenai SARA juga banyak beredar.
Menurut dia, provokator sengaja menciptakan suasana tidak kondusif. Oleh karena itu, petugas keamanan harus mengantisipasi adanya gangguan dan ancaman tersebut.
Sebagai upaya dilakukan saling tukar-menukar informasi intelijen. Ini dilakukan mulai dari tingkat pusat sampai ke tingkat bawah yaitu di Koramil.
"Saya dan Pak Pangdam gerak ke masyarakat. Biar saya, pak pangdam dan jajaran yang selesaikan. Waspadai upaya provokasi melalui medsos yang sdemikian cepat. Alhmdulillah sudah ada beberapa elemen terkait isu medsos meng-counter ini," kata dia.