Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemprov DKI Batalkan Rehabilitasi 45 Gedung Sekolah, Ini Tanggapan Anies Baswedan

Anies menanggapi langkah Pemprov DKI Jakarta yang membatalkan rehabilitasi 45 dari 83 gedung sekolah pada 2016.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pemprov DKI Batalkan Rehabilitasi 45 Gedung Sekolah, Ini Tanggapan Anies Baswedan
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan bahwa akses bersekolah di DKI mudah, tetapi fasilitasnya masih perlu ditingkatkan.

Anies menanggapi langkah Pemprov DKI Jakarta yang membatalkan rehabilitasi 45 dari 83 gedung sekolah pada 2016.

"Di sini diperlukan kepemimpinan yang bisa bicara dengan semua pihak. Program pembangunan selalu ada tantangan ketika kami di Kementerian Pendidikan, pihak tidak setuju, tidak jalan, di situ pentingnya berkomunikasi, bisa berdialog, bisa meyakinkan," kata Anies di SD IT Insan Mandiri, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2016).

Baca: Ahok: 47 Persen Gedung Sekolah di Jakarta Jelek

Baca: Anies Baswedan: Jangan Habis-habisan di Pilkada

Menurut Anies, tugas pemimpin sejatinya adalah berdialog dengan para pemangku kepentingan agar program-program yang direncanakan bisa berjalan baik.

Anies mengatakan, pembangunan itu bukanlah suatu program yang diimplementasikan seperti dengan buku petunjuk. Ada proses dialog di dalamnya.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, lanjut Anies, program yang baik harus didukung dengan pemimpin yang bisa berkomunikasi.

"Kalau pendekatan yang dipakai zero sum, supaya saya menang anda harus kalah, akhirnya banyak yang mangkrak," kata Anies.

Pemprov DKI sebenarnya sudah menganggarkan rehabilitasi 83 sekolah pada anggaran 2016.

Sebanyak Rp 450 miliar anggaran itu sudah terpakai, sedangkan sisanya sebanyak Rp 571 miliar dikembalikan untuk menutup defisit keuangan di Pemprov DKI.

Sebanyak 45 dari 83 gedung sekolah batal direhabilitasi setelah pengerjaannya diperkirakan tak akan selesai sesuai target karena kesulitan akses.

Salah satunya adalah SMPN 164 Jakarta di Kebayoran Lama.

Pembangunan sekolah itu sempat disorot Ombudsman karena ada angkatan yang tak pernah belajar di gedung itu dan harus menumpang hingga lulus.

Penulis: Nibras Nada Nailufar

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas