Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Detik-detik Menegangkan Ketika Ahok Dikejar Massa Hingga Dievakuasi Naik Angkot

Saat mengunjungi salah satu bengkel milik warga, puluhan warga mendatangi Ahok dan meneriaki penolakan mendatangi daerahnya.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Detik-detik Menegangkan Ketika Ahok Dikejar Massa Hingga Dievakuasi Naik Angkot
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
Mikrolet M24 yang mengangkut calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke Mapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada peristiwa menegangkan saat calon petahana gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok blusukan di Jalan Ayub, Rawabelong, Jakarta Barat.

Puluhan massa mengejar Ahok saat blusukan, Rabu (2/11/2016).

Hingga, Ahok harus dievakuasi karena ada puluhan pemuda yang demo mendekati Ahok.

"Kita harus evakuasi," kata salah seorang petugas polisi sambil membuka jalan untuk Ahok.

Dengan sigap para ajudan dan tim sukses menyetop angkot nomor 24.

Para penumpang diturunkan. Polisi berpakaian sipil menggunakan gas air mata turut mengikuti Ahok.

Ahok mendatangi kawasan Salam Raya untuk meninjau Kali Sekretaris.

BERITA TERKAIT

Ahok meyusuri gang-gang kecil, menyalami para warga dan sempat mempertanyakan soal banjir.

Saat mengunjungi salah satu bengkel milik warga di gang sempit, puluhan warga mendatangi Ahok dan meneriaki penolakan mendatangi daerahnya.

Ahok sempat melanjutkan blusukkannya.

Namun suasana tidak kondusif. Ahok pun dievakuasi ke Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Tak lama di Polsek, Ahok bersama para ajudan meninggalkan Polsek Kebon Jeruk.

'Ini mencederai demokrasi'

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merasa massa puluhan orang yang mengejarnya di Jalan Ayub, Rawabelong, Jakarta Barat, telah mencederai demokrasi Indonesia.

Ahok heran dengan massa puluhan orang yang mengejarnya, saat blusukan.

Sebab, masyarakat asli setempat menerima dengan hangat kedatangannya.

"Saya kira ini mencederai demokrasi kita ya. Masyarakat semua terima kok. Masyarakat penduduk asli terima kok. Mereka hanya segelintir orang yang berteriak-teriak itu. Ini yang saya katakan ini tidak dewasa," ujar Ahok di Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).

Puluhan massa yang mengejar Ahok, membawa spanduk bertuliskan Ahok penista agama, dia dajal.

Diduga berkaitan dengan kasus penistaan agama yang tengah ditangai Bareskrim Polri.

"Hukum negara kita kan enggak bisa dipaksa, harus ada aturan. Aturan disepakati ya sudah. Kalau kayak gini kan kasian masyarakat ketakutan dengar suara-suara begitu, teriak-teriak begitu," kata Ahok.

Sebelumnya, massa puluhan orang berlari mengejar Ahok di Jalan Ayub, Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).

Ahok tiba sekitar pukul 16.00.

Ahok turun mobil, kemudian sempat blusukan dan menyapa seorang warga yang berjualan baso, "Ini bikin sendiri ya bu?" kata Ahok.

"Iya Pak, foto dulu Pak, jarang-jarang ke sini," ucap ibu penjual baso.

Setelah menyapa dan bersalaman dengan warga, Ahok yang mengenakan kemeja kotak-kotak merah masuk gang di Jalan Ayub, gang sempit yang lebarnya hanya 2 meter.

Awalnya, warga masih menyambut hangat kedatangan Ahok.

Tak berselang lama, segerombolan orang berlari dari kejauhan seraya berteriak, "Mana Ahok?"

Massa sekitar puluhan itu, menolak dan berlari mengejar Ahok, bersama lima ajudan dan beberapa tim suksesnya.

Rombongan Ahok berjalan cepat dengan kawalan dari pihak kepolisian

Puluhan warga yang menolak kedatangan Ahok membawa spanduk bertuliskan Ahok penista agama, dia dajal.

"Kita ini semua saudara jangan coba mengorbankan umat Islam pak polisi. Ini kampung orang Islam," kata Habib Idrus Al-Ashi di Jalan Ayub.

Lelaki yang menggunakan pakaian berwarna putih dan peci putih ini terlihat tidak terima ketika petugas kepolisian yang mengawal kampanye Ahok menghalang-halangi.

"Kita enggak terima kampung kita di masuk penista agama. Kita nggak mau cari ribut tolong pak polisi bisa usir Ahok. Takbir," kata dia.

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas