Festival Kue Bulan di Kelapa Gading Jakarta Utara Padukan Beragam Budaya Nusantara dan Tionghoa
Festival Kue Bulan melambangkan kebersamaan, kesatuan keluarga, dan rasa syukur atas panen yang melimpah.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mooncake Festival atau Festival Kue Bulan, dikenal juga sebagai Festival Pertengahan Musim Gugur, merupakan salah satu perayaan paling penting dalam budaya Tionghoa selain Tahun Baru Imlek.
Mengutip dari buku Disappearing Customs of China dan Traditions Customs and Rituals mengungkapkan, sejarawan meyakini tradisi ini muncul pertama kali pada era Dinasti Song lebih dari 3.000 tahun lalu, festival ini mulanya berbentuk penyembahan bulan.
Saat itu orang-orang hanya merayakannya saat bulan purnama tiba namun saat pemerintahan Kaisar Tai ditetapkan tanggal 15 bulan ke delapan penanggalan Lunar sebagai Hari Pertengahan Musim Gugur.
Baca juga: Tiap Tahun Kue Bulan Jadi Tradisi Masyarakat Tionghoa Sambut Festival Musim Gugur
Selama sekitar tanggal tersebut, masyarakat Tionghoa yang ada di seluruh dunia biasa merayakannya dengan Festival Kue Bulan (Moon Cake Festival) atau disebut juga Festival Pertengahan Musim Gugur (Mid-Autumn Festival).
Perayaan ini melambangkan kebersamaan, kesatuan keluarga, dan rasa syukur atas panen yang melimpah.
Kue Bulan sendiri merupakan makanan tradisional masyarakat Tionghoa yang wajib ada dan disajikan di berbagai perayaan besar dan seiring perkembangan festival Kue Bulan ini akhirnya berkembang seiring menyebarnya masyarakat Tionghoa di penjuru dunia.
Ini yang membuat komunitas masyarakat Tionghoa, perusahaan menyelenggarakan Festival Kue Bulan di wilayah masing-masing dan telah menjadi salah satu event pilihan pariwisata.
Seiring perkembangan, Festival Kue Bulan tidak hanya menawarkan budaya Tionghoa namun juga melibatkan budaya setempat seperti Shanghai’s Mooncake Festival yang berlangsung di Old Shanghai di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Selain menghadirkan beragam budaya Nusantara dan Tionghoa dalam event yang akan berakhir, Minggu (22/9/2024) besok ini menyuguhkan aneka kuliner produk UMKM, lomba menyanyi lagu Mandarin dan kegiatan doorprize dengan hadiah-hadiah menarik.
Sebagai puncak acara Mooncake Festival, Old Shanghai telah menerbangkan balon Zeppelin yang membawa ratusan sticker harapan dari para pengunjung melalui program Flight To The Moon.
Penerbangan balon Zepellin berlangsung pada Selasa, 17 September 2024 pukul 19.30 WIB disaksikan para pengunjung yang telah menuliskan harapan mereka.
Baca juga: Li Feng Rayakan Festival Musim Gugur dengan Koleksi Kue Bulan Buatan Tangan
Pengunjung Old Shanghai dapat menikmati berbagai agenda acara sepanjang Mooncake Festival, seperti Wayang Hokkian, Tari Wayang Jekdong Performance, Wushu Kids Performance, Pelepasan Balon Zeppelin, Lomba Menghias Lampion, Demo Membuat Mooncake, Lomba Fashion Show, Barongsai Performance, dan Magician Show.
"Shanghai’s Mooncake Festival yang melibatkan Old Shanghai dan Perempuan Indonesia Tionghoa dan pemerintah ini mengusung konsep perpaduan budaya Nusantara dan Tionghoa, dimana seluruh masyarakat dapat merayakan suasana kebersamaan dan keharmonisan di satu tempat," kata salah seorang penyelenggara acara, Jarenta Sinaga kepada wartawan, Jumat (20/10/2024).