Ini Sejumlah Objek Vital yang Dijaga Polisi Saat Demo 4 November
"Ada titik-titik di BKO-kan. Nama sis-Pam Kota. Ada titik-titik dilakukan pengamanan di beberapa wilayah," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Polda Metro Jaya mengamankan sekitar 26 objek vital meliputi gedung perkantoran, markas kepolisian, tempat wisata dan ibadah selama aksi unjuk rasa pada Jumat (4/11/2016) besok.
"Ada titik-titik di BKO-kan. Nama sis-Pam Kota. Ada titik-titik dilakukan pengamanan di beberapa wilayah," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, kepada wartawan, Kamis (3/11/2016).
Pengamanan dilakukan meliputi kantor Bareskrim Polri di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Istana Negara, Silang Monas, Balai Kota, Patung Kuda, DPR/MPR, Mall Atrium Senen, Pasar Tanah Abang, Lapangan Banteng, dan Gereja Katedral.
Baca: Kapolri: Pendemo 4 November Mencapai 50 Ribu Orang
Baca: Kapolri: Sebenarnya Tidak Ada Alasan Pendemo ke Istana Merdeka
Kemudian Simpang Harmoni, Tanjung Duren, Taman Sari, Penjaringan, PIK, Mangga Dua, MOI, Pertamina Pelumpang, Kebayoran Baru, Kuningan, Kramat Jati, Jatinegara, Bandara Soekarno Hatta, Mabes Polri, PTIK dan Mapolda Metro Jaya.
Menurut dia, petugas keamanan ditempatkan di titik-titik tersebut berkaitan dengan sis pam kota.
Sehingga kalau hal-hal yang tak diinginkan terjadi pergeseran pasukan akan dilakukan secara cepat.
Dia menjelaskan, pengamanan itu dilakukan agar menciptakan suasana kondusif.
Pihaknya tak mengharapkan situasi yang tidak diinginkan terjadi saat pelaksaan unjuk rasa, pada Jumat besok.
"Kami bertujuan agar menciptakan situasi yang kondusif, kami tidak mau underestimate tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan semua skenario sudah kami siapkan," kata dia.
Sementara itu, aparat kepolisian juga telah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas apabila terjadi kemacetan.
Ini dilakukan selama aksi unjuk rasa berlangsung sampai berakhir pada pukul 18.00 WIB.
"Bersifat situasional. Kalau memang jadi long march ke DPR titik-titik yang akan dilewati pasti kami lakukan rekayasa. Massa lewat kami tutup jalan. Kalau massa sudah selesai lewat ya kami buka lagi," tambahnya.