Gelandangan Berjenggot Diberi Jubah, Dibikinkan Seminar Belasan Miliar Rupiah Masuk Kantung
Muncul sosok pria keturunan India, sukses bikin tujuh mahaguru Dimas Kanjeng Taat Pribadi 'abal-abal' dan mengeruk uang miliaran rupiah.
Editor: Robertus Rimawan
Sebelum direkrut Vijay, ketujuh maha guru itu tinggal di rumah-rumah petak kawasan Tomang, Jakarta Barat.
Mereka sengaja direkrut untuk mengelabuhi para pengukut Dimas Kanjeng yang asal Probolinggo itu, dan tertarik bergabung. Selanjutnya menyetorkan uang ke Dimas Kanjeng.
Guna meyakinkan pengikutnya, pria yang semuanya berjengot ini diberi jubah dan sorban layaknya seorang kyai atau ulama.
Perannya sebagai tokoh spiritual dalam acara seminar yang digelar di Jakarta.
Ketujuh maha guru dari Taat Pribadi yang ditangkap, yakni Ratim alias Abah Abdurrohman, Abdul Karim alias Abah Sulaiman Agung, Murjang alias Abah Naga Sosro, Marno alias Abah Kholil, Acep alias Abah Kalijogo, Sadeli Alias Entong dan Sutarno alias Abah Sutarto.
Misteri Abah Gimbal
Penyidik Ditreskrimum Polda Jatim berangkat ke Jakarta untuk menguak keterlibatan SP Maranata dalam penipuan bermodus penggandaan uang dengan tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes RP Argo Yuwono, menjelaskan penyidik setidaknya fokus tiga persoalan yang ada selama di Jakarta.
Pertama, menggali informasi di Hotel Merlynn Park yang berlangsung 14 sampai 19 Maret.
Kedua, memperdalam keberadaan Hanna Bank yang informasinya datang dalam pertemuan di Hotel Merlynn Park Jakarta dan ketiga mencari tujuh mahaguru yang diangkat oleh Taat Pribadi.
"Semua itu atas pengakuan tersangka Maranata alias Vijay dan penyidik sangat fokus untuk menguak ini semua," ujar Kombes Argo kepada Surya, Sabtu (5/11/2016).
Dalam menguak kejahatan yang diduga dilakukan Dimas Kajeng, dukun pengganda uang, penyidik juga mendalami penyidikan terhadap aliran dana yang diterima Vijay.
Sesuai keterangan sementara, Vijay baru menerima aliran dana Rp 2 miliar.
Namun informasi yang masuk nilainya lebih dari Rp 13 miliar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.