Bawaslu DKI Sebut 4 Lokasi Penolakan Kampanye Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI
Dari empat titik tersebut, satu diantaranya pasangan calon tetap berkampanye setelah melakukan dialog.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti mengatakan terdapat empat tempat yang terdapat indikasi dugaan penolakan kehadiran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI untuk melakukan kampanye.
Keempat titik tersebut berada di Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan.
"Ada 4 titik (tempat) yang kita ketahui dari pengawas kita di lapangan. Di Jakarta Barat dua lokasi, Jakarta Utara satu lokasi, Jakarta Selatan satu lokasi," ujar Mimah di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (12/11/2016).
Dari empat titik tersebut, satu diantaranya pasangan calon tetap berkampanye setelah melakukan dialog.
Sementara satunya lagi calon urung mengunjungi tempat tersebut setelah diketahui rawan penolakan.
"Pelarangan di Jakarta Selatan calon tidak jadi datang sehingga tidak terjadi. Tapi di Jakarta Utara Cawagub Djarot akhirnya bisa berdialog. Yang di Jakbar (Jakarta Barat) yang dilaporkan kepada kita," paparnya.
Baca: Bawaslu Tidak Pernah Menduga Ahok Akan Ditolak Warga
Baca: Ahok Akan Tetap Blusukan Meskipun Ditolak Warga
Baca: Tim Ahok-Djarot Duga Penolakan Terhadap Ahok Terorganisir
Untuk mengantisipasi adanya penolakan susulan pihaknya, menurut Mimah, akan mengumpulkan seluruh pejabat yang berkaitan dengan Pilkada DKI termasuk tim pemenangan dari ketiga pasangan calon.
"Nanti ada pernyataan bersama, imbauan bersama bahwa ini tidak boleh terjadi lagi. Ini (kampanye) hak orang loh, kita tidak boleh halangi. Ini bukan hanya untuk Paslon nomor dua saja tapi juga buat yang lain, baik itu Agus-Sylvi maupun Anies-Sandi" pungkas Mimah.
Sebelumnya pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mendapat penolakan warga saat melakukan kampanye.
Terakhir penolakan terjadi saat Ahok berkampanye di Kedoya Utara, Jakarta Barat, Kamis lalu.
Penolakan tersebut bukan untuk pertama kalinya.
Pada pekan pertama kampanye, penolakan warga bahkan menyebabkan Ahok dievakuasi menggunakan angkot di wilayah Rawa Belong, Jakarta Barat.