Ahok Bantah Pernah Bilang Demonstran 4 November Dibayar Rp 500 Ribu
Ahok dalam wawancara eksklusif dengan media Australia ABC secara garis besar mengatakan, berdasarkan pemberitaan di media, para pendemo dibayar.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membantah, dirinya menyatakan pendemo pada 4 November lalu adalah pendemo yang dibayar Rp 500 ribu agar mau ikut berunjukrasa.
Ahok dalam wawancara eksklusif dengan media Australia ABC secara garis besar mengatakan, berdasarkan pemberitaan di media, para pendemo menerima bayaran Rp 500 ribu.
Pernyataan Ahok itu, dilaporkan oleh Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ke Badan Reserse Krimial Polri, tekait dugaan fitnah.
Mengenai itu, Ahok mengklarifikasi bahwa pernyataannya berdasarkan pemberitaan di media.
"Saya enggak bilang menuduh kok. Saya kan bilang Inggris-nya, saya sampaikan kamu baca saja berita-berita yang ada. Itu saja. Makanya, saya ngomong apa saja juga dipelintir, he-he," ucap Ahok di Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (18/11/2016).
Baca: Ahok Kembali Dilaporkan ke Bareskrim Soal Dugaan Fitnah Demonstran 4 November Dibayar
Diberitakan sebelumnya, dua perwakilan ACTA, Kamis (17/10/2016) sore menyambangi Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu, Bareskrim Polri, KKP-Gambir, Jakarta Pusat.
Kedatangan mereka untuk melaporkan Ahok atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik sebagaimana diatur dalam Pasal 310 dan 311 KUHP.
Pernyataan itu kami dapat dari website mobile.abc.net.au dengan judul berita Jakarta Governor Ahok Suspect in blasphemy case, Indonesia Police say," ucap perwakilan dari ACTA, Habiburokhman.
Dikatakan dia, dalam berita tersebut terdapat rekaman video pernyataan langsung Ahok.
"(Dalam rekaman Video) secara garis besar mengatakan It's not easy you send more than 100.000 people, most of them if you look at the news, Said they got the Money 500.000 rupiahs," katanya.