Kronologis Insiden Tewasnya Desi Wulandari di Apartemen Kalibata City
Setelah insiden itu, korban mengancam akan menyakiti diri sendiri dan mengancam akan loncat dari balkon apartemen dihadapan teman-temannya.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desi Wulandari (19), mahasiswi, sempat terlibat adu mulut dengan teman-temannya sebelum mengakhiri hidup di tower akasia AM, Apartemen Kalibata City, pada Rabu (16/11/2016) malam.
Untuk mengungkap kasus itu, aparat kepolisian telah memeriksa sembilan orang saksi, diantaranya dua orang petugas keamanan apartemen, teman korban di lokasi S dan R, tetangga kamar korban T, M, J, serta ibu dan ayah korban.
"S, R dan D satu unit mereka bertiga di kamar. Korban dan S cekcok mulut lalu korban didorong oleh S di dalam kamar terjerembab di kasur itu juga ribut nggak lama korban berdiri ambil Hp telepon ibunya," ujar Kapolsek Pancoran, Kompol Aswin, kepada wartawan, Jumat (18/11/2016).
Setelah insiden itu, korban mengancam akan menyakiti diri sendiri dan mengancam akan loncat dari balkon apartemen dihadapan teman-temannya.
Mendengar ancaman itu, S menasehati korban, tetapi korban malah semakin marah dan korban sempat berteriak di atas balkon.
Mendengar teriakan itu, petugas keamanan apartemen menghampiri kamar korban dan berupaya menyelamatkan korban.
Kemudian, petugas meminta keduanya tidak bertengkar lagi, karena situasi di sekitar kamar korban menjadi ramai dengan orang-orang yang ingin mengetahui apa yang sedang terjadi.
Saat itu sudah ada saksi T sama J di lokasi dan mengingatkan korban supaya turun ke bawah.
Tetapi korban karena masih pakaian dalam dan daster diminta ganti pakaian.
"Saksi S memberikan dia celana panjang jeans dan kaos dia pakai di saat itu. Lalu setelah dipake si S diajak sama satpam turun ke bawah," ujar Aswin.
Setelah S turun ke bawah, T dan J mengingatkan Desi untuk ikut turun.
Namun, korban nekat untuk terjun dari lantai 9 melalui balkon kamarnya.
"Setelah di luar pintu terbuka dipikir korban bakal ikut ternyata korban tidak ikut keluar. Setelah saksi T dan J pergi, di luar terdengar suara jatuh. Di situ baru diketahui ada perempuan jatuh setelah," tutur Aswin.
Selain terlibat cekcok dengan temannya, Desi sempat menenggak minuman keras dan meminum obat penenang.
"Sebelum jatuh, korban itu sempat meminum anggur merah dan obat penenang," katanya.