Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peneliti LSI: Ahok Bermanuver Berlagak Jadi Korban

Elektabilitas Ahok, yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI, anjlok menurut survei Lingkaran Survei Indonesia milik Denny JA.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Peneliti LSI: Ahok Bermanuver Berlagak Jadi Korban
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) kembali memaparkan hasil survei terbaru Pilkada DKI Jakarta, di kantor LSI, Kamis (10/11/2016). Hasil survei LSI memperlihatkan elektabilitas Ahok saat ini sebesar 24,6 persen terus menurun dari hasil survei sebelumnya sebesar 31,4 persen karena tersandung kasus dugaan penistaan agama. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah terpojok calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dengan statusnya sebagai tersangka kasus penistaan agama.

Elektabilitas Ahok, yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, pun anjlok menurut survei Lingkaran Survei Indonesia milik Denny Januar Ali.

Kemungkinan besar pasangan Ahok-Djarot saat ini sedang bermanuver menyiasati keadaan dengan menggunakan strategi play victim, berlagak jadi korban.

"Tinggal masyarakat memilih, apakah masyarakat menilai Pak Ahok korban atau masyarakat yang jadi korban. Tinggal pertaruang opini dan presepsi," ujar peneliti LSI Ardian Sopa di kantor LSI, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016).

Ardian melihat strategi itu berjalan ketika Ahok berkomentar tak lamap penyidik Bareskrim Polri mengumumkan statusnya sebagai tersangka kasus penistaan agama pada Rabu (16/11/2016).

Ahok, sambung Ardian, mensejajarkan dirinya dengan Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan yang sempat dipenjara puluhan tahun.

Berita Rekomendasi

Pengandaian Ahok jelas tidak tepat, karena Mandela orang yang menolak Apartheid, sistem pemisahan warga kulit hitam dengan warga kulit putih di Afrika Selatan.

"Beliau di sini, mohon maaf, mengganggu keberagaman," kata dia.

Bila strategi berlagak jadi korban gagal, yang terjadi justru sebaliknya. Respon negatif publik justru akan menghukumnya, dengan turunnya elektabilitas Ahok-Djarot.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas