Peneliti LSI: Ahok Bermanuver Berlagak Jadi Korban
Elektabilitas Ahok, yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI, anjlok menurut survei Lingkaran Survei Indonesia milik Denny JA.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah terpojok calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dengan statusnya sebagai tersangka kasus penistaan agama.
Elektabilitas Ahok, yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, pun anjlok menurut survei Lingkaran Survei Indonesia milik Denny Januar Ali.
Kemungkinan besar pasangan Ahok-Djarot saat ini sedang bermanuver menyiasati keadaan dengan menggunakan strategi play victim, berlagak jadi korban.
"Tinggal masyarakat memilih, apakah masyarakat menilai Pak Ahok korban atau masyarakat yang jadi korban. Tinggal pertaruang opini dan presepsi," ujar peneliti LSI Ardian Sopa di kantor LSI, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016).
Ardian melihat strategi itu berjalan ketika Ahok berkomentar tak lamap penyidik Bareskrim Polri mengumumkan statusnya sebagai tersangka kasus penistaan agama pada Rabu (16/11/2016).
Ahok, sambung Ardian, mensejajarkan dirinya dengan Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan yang sempat dipenjara puluhan tahun.
Pengandaian Ahok jelas tidak tepat, karena Mandela orang yang menolak Apartheid, sistem pemisahan warga kulit hitam dengan warga kulit putih di Afrika Selatan.
"Beliau di sini, mohon maaf, mengganggu keberagaman," kata dia.
Bila strategi berlagak jadi korban gagal, yang terjadi justru sebaliknya. Respon negatif publik justru akan menghukumnya, dengan turunnya elektabilitas Ahok-Djarot.