Gatot Kaca Duduk Melayang Jadi Perhatian Peserta Aksi 412
Ia memegang tongkat hitam di tangan kirinya, beralaskan karpet, bapak bernama Yusuf itu mampu membuat massa penasaran yang ingin tahu bagaimana cara
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi seorang bapak di aksi #KitaIndonesia menarik perhatian para peserta kegiatan tersebut, Minggu (4/12/2016) pagi.
Berkostum Gatot Kaca, ia terlihat melayang, dan berpose duduk di dekat halte busway Tosari, ICBC, Jakarta Pusat, ia menjadi tontonan banyak peserta aksi.
Ia memegang tongkat hitam di tangan kirinya, beralaskan karpet, bapak bernama Yusuf itu mampu membuat massa penasaran yang ingin tahu bagaimana caranya ia mampu duduk dan seolah melayang.
Seorang bapak bahkan mencoba melewatkan tangannya di bawah kaki Pak Yusuf untuk memastikan bapak berusia 48 tahun itu benar melayang atau tidak.
Melihat hal itu, pria yang biasanya beraksi di acara Car Free Day itu tak mempermasalahkannya.
Ia malah tertawa melihat orang-orang yang penasaran sambil menawarkan foto bersama kepada orang-orang yang menontonnnya.
"Hayooo yang mau foto," ujar Pak Yusuf sambil membentangkan selendang di pinggangnya, seperti gaya khas perwayangan Jawa itu.
Selain gaya melayangnya, pria yang menyebut dirinya sebagai seniman itu juga menarik perhatian dengan candaannya.
"Hayooo yang udah foto minggir, bentar lagi pak Surya Paloh mau lewat, mau foto bareng saya," ucap Pak Yusuf yang membuat orang-orang di sekelilingnya tertawa.
Pak Yusuf memang setiap minggu di Car Free Day selalu menunjukkan aksinya, biasanya ia membuaka lapak di sekitar Bundaran HI, namun karena adanya aksi #KitaIndonesia ia harus menggeser lapaknya ke seberang Plaza UOB.
Pria yang memanfaatkan gaya gravitasi untuk menunjukkan aksinya itu tidak mematok tarif khusus kepada masyarakat yang ingin foto bersamanya.
Dari pantauan Tribunnews.com, ada yang memasukkan uang besaran lima ribuan dan sepuluh ribuan ke dalam kotak yang ditaruh di depan karpet yang digunakannya.
"Tarif foto seikhlasnya, gak pasang tarif, kalau pasang tarif, bikin takut yang foto, kalau ngasih seikhlasnya jadi biasa aja," ujar Pak Yusuf.