Inisiator CFD Minta Bawaslu DKI Jakarta Tindak Tegas Partai yang Ikut Aksi 'Kita Indonesia'
Alfred menegaskan bahwa di dalam kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor tidak diperbolehkan adanya kegiatan politik praktis
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inisiator penyelenggara Car Free Day di Jakarta, Alfred Sitorus meminta agar pihak Badan Pengawas Pemilu Provinsi DKI Jakarta untuk menindak tegas partai politik yang mengikuti acara "Kita Indonesia di Bundaran HI, Jakarta.
"Saya minta pihak penyelenggara pemilu terutama pengawas, Bawaslu untuk menindak tegas partai yang mengikuti acara ini," ujarnya saat ditemui di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/12/2016).
Alfred menegaskan bahwa di dalam kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor tidak diperbolehkan adanya kegiatan politik praktis, kegiatan yang disponsori oleh rokok dan juga otomotif.
Hal itu, kata dia, sudah tertulis jelas dalam peraturan gubernur nomor 12 tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor setiap Minggu pagi.
"Ada tiga yang tidak boleh dan apa yang kita lihat sekarang ini ada salah satunya," tambah dia.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta belum menemukan pelanggaran pada acara Kita Indonesia yang diadakan partai pengusung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di area Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta Pusat. Minggu (4/12/2016).
Partisipan Kita Indonesia membawa atribut partai politik, misalnya bendera Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan. Menanggapi hal tersebut, anggota KPUD DKI Erwin tak mempermasalahkannya.
"Tidak dipermasalahkan selama tidak ada atribut pasangan calon. Saat ini belum ditemukan pelanggaran," ujar Erwin di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2016).
Walau belum menemukan pelanggaran, Erwin mengatakan ada masyarakat yang meneriakan salam dua jari, ciri khas pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
"Tapi, tadi ada yang angkat tangan dua jari," kata dia.