Ahok: Perbaiki Jakarta Tidak Mungkin Satu Periode
"Saya cuma minta kasih saya waktu untuk bisa menyelesaikan semua yang sudah saya kerjakan,"
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku masih butuh waktu satu periode lagi untuk menyelesaikan pembangunan yang belum tuntas.
Ahok menjelaskan ada beberapa pembangunan infrastruktur yang belum selesai.
Satu diantaranya, pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak.
Tahun depan ditargetkan, akan dibangun 200 RPTRA.
100 RPTRA menggunakan anggaran DKI Jakarta, sedangkan 100 lagi Corporate Social Responsibility (CSR).
Pembangunan yang belum selesai lainnya, ucap Ahok, perbaikan trotoar.
Pemprov DKI Jakarta melalui dinas bina marga dan suku dinas bina marga berencana merevitalisasi trotoar di 49 titik di lima kota administrasi tahun ini.
Tujuh di antaranya ditunda karena terkendala, antara lain, bentrok dengan proyek lain di lapangan dan sebagian pelaksana tak sanggup menyelesaikannya sampai akhir tahun.
Karenanya, Ahok meminta waktu kepada masyarakat Jakarta untuk menyelesaikan program-programnya yang saat ini tengah berjalan.
Menurut Ahok, membangun Jakarta 'baru' tidak cukup dengan waktu lima tahun kepemimpinan.
"Saya cuma minta kasih saya waktu untuk bisa menyelesaikan semua yang sudah saya kerjakan," ucap Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2016).
"Makanya saya katakan perbaiki Jakarta itu, tidak mungkin satu periode," tambahnya.
Ahok enggan disebut mengobral janji selama melakukan kampanye Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Ahok menegaskan yang disampaikannya selama kampanye adalah program-program yang sedang berjalan.
Namun, belum terselesaikan karena harus menjalani cuti selama masa kampanye.
"Kita bukan janji, saya hanya sampaikan. Kita tidak pernah janji kok, kita hanya sampaikan apa yang saya kerjain," ujar Ahok.
Beberapa proyek yang masih berjalan adalah pembangunan tanggul di Kalibaru Cilincing yang ditaregetkan rampung 2018.
Serta program pendidikan berupa Kartu Jakarta Pintar untuk para santri.
Pemberian bantuan untuk santri sudah dianggarkan di Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara.
"Itu kan tidak janji, itu udah kerja. Sudah dikerjain panjang banget (tanggulnya). Sedangkan (KJP untuk santri) sudah masuk anggaran kerja SKPD," kata Ahok.