Ahok: Tidak Ada Penggusuran Dijadikan Mal
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jekaskan alasan penggusuran yang kerap dilangsungkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jekaskan alasan penggusuran yang kerap dilangsungkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ahok menghadiri rapat kerja dan pembentukan Badan Pemenangan Pemilihan Umum se-DKI Jakarta. Ahok memaparkan program kerjanya bila terpilih kembali pada Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017. Harapannya, ratusan kader Hanura yang hadir bisa mensosialisasikan kembali kepada warga Jakarta.
Ahok yang mengenakan batik cokelat menjelaskan, mengenai tujuan penggusuran permukiman liar yang kerap dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kata Ahok, penggusuran bukan untuk kepentingan komersil.
"Ada stigma, bahwa namanya pejabat itu pasti tidak mau kerja untuk rakyat dan lebih pro kepada pengusaha. Dan semua kepentingan gusur jadi mal, mana ada kita gusur jadi mal," kata Ahok di Hotel Sunlake, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (11/12/2016).
Penggusuran yang dilakukan, ucap Ahok, demi menormalisasi sungai dan diklaim dapat meningkatkan kehidupan warga Jakarta yang tinggal di bantaran sungai.
Sebab, mereka direlokasi ke rumah susun dan dibina untuk memiliki keterampilan baru.
"Digusur pun, mereka kami bina, kami dorong supaya biaya hidup murah. Mereka bisa beli daging sapi Rp35 ribu, daging ayam Rp10 ribu. Anak-anak Rusun dapat Kartu Jakarta Pintar, naik bus Transportasi Jakarta tidak bayar," ucap Ahok.
Ahok juga ingin meningkatkap kepercayaan diri anak-anak rusun, yang terbilang tidak mampu. Misal, dengan mengadakan kompetisi sepak bola antar rusun.
Dan yang juara, diberangkatkan ke Spanyol, untuk berlatih dengan klub sepak bola profesional, Barcelona.
"Dua malam yang lalu, baru kembali dari Spanyol. Anak-anak rusun yang bermain bola dengan baik, dilatih di Barcelona. Jadi anak-anak kita bisa baik skill mainnya," tutur Ahok.