Dua Kali Tak Hadiri Debat, Agus-Sylvi Dinilai Rugi
Alasan lain tak hadir debat, cagub DKI nomor pemilihan satu itu memilih bertemu warga.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua kali calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, tak hadir dalam debat publik yang diselenggarakan oleh media.
Agus pernah mengungkapkan alasannya, yakni karena merasa tidak punya kewajiban mengikuti debat di luar debat resmi yang diselenggarakan KPU DKI.
Alasan lain tak hadir debat, cagub DKI nomor pemilihan satu itu memilih bertemu warga.
Dua debat yang diketahui tidak dihadiri Agus adalah debat calon gubernur di stasiun televisi Net TV, Jumat (9/12/2016) dan debat di Kompas TV, Agus juga tidak hadir.
Menanggapi itu, Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai ketidakhadiran pasangan nomor urut 1 Pilkada DKI itu di media jelas menimbulkan efek negatif yang sangat merugikan pasangan Agu-Sylvi.
"Ketidakhadirannya dalam beberapa debat yang diadakan oleh beberapa stasiun TV Swasta jelas menimbulkan efek negatif terhadap dirinya," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Jumat (16/12/2016).
Dalam bahasa lain, Ray Rangkuti melihat pemilih kelas menengah Jakarta akan tidak ragu-ragu untuk beralih dukungan jika memang pasangan pilihan mereka Agus-Sylvi tidak memberikan solusi program kepada publik melalui media debat di televisi.
Paling tidak Ray Rangkuti melihat dampak langsung beralihnya dukungan itu telah terlihat dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan Ahok-Djarot di puncak, elektabilitas petahana naik menjadi 31,8 persen.
Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni didukung oleh 26,5 persen responden, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di urutan ketiga dengan dukungan 23,9 persen.
Lebih lanjut Ray Rangkuti melihat naiknya elektabilitas Agus dalam bulan lalu ini nampaknya hanyalah fenomena sesaat.
"Efek dari isu penistaan agama yang menerpa Ahok," kata Ray Rangkuti.
Ray Rangkuti mengingatkan pentingnya bagi Agus-Sylvi untuk mengkomunikasi program dan terobosan mereka kepada publik melalui sarana debat di televisi yang bisa langsung diketahui masyarakat Jakarta.
"Seiring dengan penanganan kasus Ahok dan kurangnya terobosan Agus dalam kampanye, serta yang utama, tidak ada upaya mengkomunikasikan visi misinya terhadap masyarakat, khususnya pemilih kelas menengah bisa berakibat menurunnya dukungam buat Agus," ujarnya.
Dalam undangan debat di Kompas TV, Agus juga tidak hadir. Sebelum acara bertajuk "Rosi & Kandidat Pemimpin Jakarta" yang dimoderatori Rosiana Silalahi itu dimulai, Agus sudah memastikan tidak hadir.
Dalam acara debat yang diselenggarakan Kompas TV itu, tak hanya cagub yang diundang, tetapi juga cawagub DKI. Namun, Agus bersama pasangannya, Sylviana Murni, kompak tak hadir.
Agus memilih mengunjungi warga di Taman Sari, Jakarta Barat, sedangkan Sylvi, saat berlangsungnya debat, ada agenda di Jakarta Selatan. Agus menyatakan, ia memilih tak hadir karena ingin menyibukkan diri bersama masyarakat.
"Saya tidak hadir, masih dengan rakyat. Saya masih di sini. Saya memilih untuk menyibukkan diri bersama rakyat, mendengarkan langsung aspirasi rakyat," kata Agus.
Soal calon gubernur lain yang bersedia datang ke acara debat, Agus menyatakan, itu pilihan masing-masing. Agus menilai warga sudah menantikan kehadirannya.
"Rakyat akan lebih feel comfortable untuk bersama dengan calon pemimpinnya dibandingkan mereka (warga) melihat sesuatu yang tidak ada maknanya buat mereka," ujar Agus.
Agus hanya menjawab singkat saat ditanya apakah dia akan hadir atau tidak jika ada undangan debat cagub dari media atau di luar acara debat resmi dari KPU DKI.
"Saya ingin bersama rakyat," ujar Agus sembari mengalihkan pandangan.(*)