Facebook Lead Intrans: Ahok-Djarot Didukung 86,6 % Pemilih DKI Jakarta
Andi Saiful Haq, Direktur Intrans membuka acara dengan menjelaskan latar belakang polling ini dilakukan.
Editor: Hasanudin Aco
Amin Mudzakkir dari LIPI mengatakan bahwa ada hal yang tidak muncul dalam polling Intrans yakni fenomena hoax dan implikasi sosial yang diakibatkan oleh pertarungan Pilkada dalam era demokrasi.
"Ini yang paling penting untuk dilihat yang saya lihat malah tidak muncul dalam hasil Polling ini,” kata dia.
Namun dia menyambut baik niat Intrans untuk mengajak publik untuk mengambil informasi dari sumber-sumber yang kredibel, salah satunya akun resmi para kandidat, Namun kebanyakan konten hoax dan menyesatkan justru terjadi diluar akun-akun resmi tersebut.
Dalam kesempatannyang sama, Ade Armondo pakar komunikasi juga menyatakan jika disebut Utopia mungkin ada benarnya, namun tidak juga kemudian menjadi skeptis.
"Sebab bagaimanapun adalah keliru jika menempatkan media sosial sebagai determinant factors, media sosial hanya alat untuk memudahkan kegiatan komunikasi," katanya.
Saiful menutup acara diskusi dengan menyatakan bahwa tantangannya justru adalah bagaimana mengajak publik merujuk pada akun-akun resmi, disisi lain, official account bersama tim dibelakangnya harus menyiapkan konten yang mampu menggapai audiens yang seluas-luasnya.
"Sebab bagi Intrans sosial media memang bukan complimentary tools, namun supplementary tools bagi gerakan sosial. Meninggalkannya juga bukan pilihan yang bijak, karena bisa berarti membiarkan ruang internet diiisi oleh konten-konten radikal, fundamentalis dan intoleran," katanya.