Amel Telepon Ibunya Sebelum Pembunuhan "Ma, Tolongin. Gemma Nangis Ketakutan''
"Dia itu anak yang tidak pernah membangkang kepada orang tua, baik hati, rajin puasa sejak kecil," kata Rosy.
Editor: Hasanudin Aco
Sedangkan Rosy Herawati memang bekerja dengan Dodi.
Baca: Korban Pembunuhan di Pulomas Pernah Undang Jokowi Makan Malam Bersama
Diketahui Dodi bekerja sebagai arsitek di kawasan Senayan.
Niatan Rosy Herawati untuk menjemput Amel memang ada namun lantaran sudah biasa kesana ia anggap baik-baik saja, sampai saat pagi tadi ia mendapat kabar dari Vira Istri kedua Dodi yang mengabarkan jika Dodi meninggal dunia.
Mendengar kabar tersebut ia mempunyai firasat buruk dengan anaknya karena anaknya ada dirumah Dodi.
"Saya dapat telepon jika Pak Dodi dibacok. Saya takut anak saya kenapa-kenapa, ternyata ketakutan saya menjadi kenyataan," katanya.
Hingga saat ini keluarga Amel masih menunggu di ruang jenazah RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Amel satu dari korban pembunuhan sadis di sebuah perumahan elite Pulomas.
Sebanyak 11 orang dimasukkan ke dalam kamar mandi.
Enam diantaranya meninggal dunia termasuk Amel dan Dodi si pemilik rumah.
Sementara lima lainnya dalam keadaan kritis.
Dari pendataan sementara, mereka yang meninggal yakni Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy yang merupakan pembantu rumah tangga. (Joko Supriyanto).