Amel Telepon Ibunya Sebelum Pembunuhan "Ma, Tolongin. Gemma Nangis Ketakutan''
"Dia itu anak yang tidak pernah membangkang kepada orang tua, baik hati, rajin puasa sejak kecil," kata Rosy.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isak tangis menyelimuti keluarga korban perampokan sadis di Pulomas yang mendatangi ruang jenazah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta.
Satu dari keluarga korban adalah Rosy Herawati.
Ibunda Amalia Calista ini belum bisa menerima kepergian anak pertamannya ini.
Menurutnya, Amel panggilan akrab Amalia, adalah sosok anak yang pintar dan baik hati.
Baca: Semalaman, 11 Orang Disekap dalam Kamar Mandi Seluas 1,5 x 1,5 Meter, 6 Tewas dan 5 Kritis
Selain itu ia juga terbilang sangat rajin puasa.
"Dia itu anak yang tidak pernah membangkang kepada orang tua, baik hati, rajin puasa sejak kecil," kata Rosy kepada Warta Kota RS Polri, Selasa (27/12/2016).
Ibu dengan dua orang anak ini mengatakan Amel memang sering menginap dikediamannya pak Dodi untuk menemani Gemma.
Gemma adalah putri dari Dodi yang ikut jadi korban pembunuhan.
"Biasanya Gemma itu ngajak main Amel, untuk nginep ditempat dia. Namanya sudah berteman lama jadi sudah biasa," katanya.
Baca: Mama I Love You, Dian Kangen. Mama, Saya Sudah Belajar Shalat
Amel diketahui berangkat ke tempat kediaman Gemma pada Minggu 25 Desember 2016 pagi.
Namun pada Senin siang Amel menelepon.
"Ma, tolongin Gemma. Gemma nangis ketakutan," kata ibunda Amel menirukan ucapan anaknya.
"Namun saat membalasnya, handphone-nya mati,. Kami hubungi tidak bisa lagi. Saya cuma bilang kakak dimana? Gemma kenapa?," kata ibunda Amel.
Diketahui kedekatan keluarga Amel dengan Dodi memang sudah terjalin lama sejak tahun 1997.